Padang Pariaman – Warga Korong Olo Bangau bersama masyarakat Gosong, Korong Simpang Tigo, bahu membahu melanjutkan pembangunan jembatan penghubung antardua wilayah tersebut melalui gotong royong, Minggu (31/8/2025).
Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang sudah dilakukan pada Sabtu (23/8/2025), ketika pondasi awal jembatan berhasil didirikan. Warga mengaku, jembatan yang sudah puluhan tahun diharapkan kehadirannya itu tak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat maupun Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
“Jembatan ini sudah lama kami usulkan ke Pemerintah, tetapi tidak ada tindak lanjut. Akhirnya, kami membangun secara swadaya,” ungkap Doni, salah seorang warga yang menjadi penggerak pembangunan.
Menurut Doni, dana pembangunan jembatan berasal dari nazar pribadi. Ia pernah berjanji kepada keluarganya, jika mendapat rezeki, akan membangun jembatan agar masyarakat bisa memiliki akses lebih mudah.
“Jalan ini sangat penting, karena merupakan jalur evakuasi tsunami. Kalau lewat Simpang Tigo, butuh waktu sekitar satu jam, sementara lewat Olo Bangau jauh lebih dekat untuk menyelamatkan diri,” jelasnya.
Doni menegaskan, hingga kini belum ada sentuhan bantuan dari pemerintah. Warga hanya mengandalkan tenaga dan dana swadaya untuk merealisasikan jembatan yang diidamkan puluhan tahun.
Sementara itu, Putra, warga Korong Olo Bangau yang juga seorang wartawan Parlemen Sumatra Barat, berharap pemerintah lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat terpencil.
“Kami berharap Pemerintah benar-benar mendengar aspirasi masyarakat kecil yang aksesnya sulit menuju kota. Jembatan ini bukan sekadar sarana transportasi, tetapi juga urat nadi keselamatan warga,” ujarnya.
Pembangunan jembatan penghubung Olo Bangau–Gosong ini kini memasuki tahap kedua dengan pengerjaan kerangka. Warga berharap ke depan pemerintah daerah bisa turun tangan membantu agar pembangunan selesai lebih cepat dan manfaatnya segera dirasakan masyarakat.
(Putra)
