Padangpanjang – Warga Kelurahan Koto Katiak Kecamatan Padangpanjang Timur gempar, seorang warga Syafwardi 41 tahun ditemukan meninggal dunia di kebunnya, kondisi muka korban lebam dan berdarah, diduga Syafriadi korban pembunuhan.
Warga RT 03 Kelurahan Koto Katiak tersebut diyemukan oleh adiknya Nur Eva 35 tahun sekitar pukul 18:30 wib Senin, 2 Desember 2017 dengan posisi tertelungkup dikebunnya yang berjarak lebih kurang 1,5 kilo dari rumah mereka dan tidak jauh dari lokasi pembangunan Islamik Senter.
Keterangab Eva pada Polres Padangpanjang, korban berangkat dari rumah sekitar jam 10:00 wib pagi, karena sudah jelang malam pukul 18:30 Syafwardi juga belum pulang dan Eva berinisiatif untuk mencari kakaknya di kebun. Sekitar pukul 18:30 wib Eva, sampai dikebun dan mendapati kakanya dalam posisi tertelungkup.
Melihat kondisi kakaknya tersebut, Eva menjerit minta tolong, warga yang mendengar teriakan Eva, langsung mendatangi lokasi, kemudian Eva, didampingi warga setempat melapor ke Polres Padangpanjang.
Satreskrim Polres Padangpanjang setelah mendapat laporan tersebut bergerak cepat ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi yang gelap disertai hujan, memaksa petugas menggunakan penerangan genset dibantu genset BPBD dan Damkar.
Olah TKP yang dilakukan satreskrim berlangsung lebih kurang 4,5 jam, meskipun hujan kian lebat masyarakat memadati lokasi melihat petugas yang tengah melakukan olah TKP.
Untuk mengungkap kematian Syafwardi, Polres Padangpanjang mendatangkan anjing pelacak K9 dari Polda Sumbar, beberapa titik menjadi endusan K9 mulai dari titik ditemukannya jasad korban, hingga ke jalan lingkar Koto Katiak disekitar ditemukannya jasad korban.
Pukul 23:00 wib olah TKP dan pelacakan K9 berakhir dan jenazah kemudian dibawa kerumah sakit umum daerah untuk dilakukan visum.
Kapolres Padangpanjang AKBP Cepi Noval, membenarkan penemuan jenazah warga Koto Katiak tersebut, namun belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut penyebab kematian Syafriadi, karena masih dalam penyelidikan. (In)