Sumbar  

Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Putra Dorong Pelestarian Silek Lewat Alek Nagari “Urak Balabek” 2025 di Pauh

Sumbarpost.com– Tradisi silek Minangkabau kembali mendapat panggung terhormat di Nagari Pauh, Kota Padang, melalui gelaran Alek Nagari “Urak Balabek” 2025 yang berlangsung 6–8 November di Sungai Balang. Tahun ini, kegiatan adat tersebut semakin kuat gaungnya berkat dukungan penuh dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, M. Iqra Chissa Putra, ST, MM, yang menjadikan pelestarian budaya Pauh sebagai salah satu prioritas pokok pikirannya.

Silek sejak lama menjadi jantung pendidikan karakter bagi masyarakat Minangkabau. Di Pauh, tradisi ini tumbuh sebagai bagian dari adat dan filosofi hidup. Melalui Urak Balabek, masyarakat bukan hanya menyaksikan seni bela diri, tetapi juga rangkaian adat yang menentukan pengangkatan Guru Silek atau Pangulu Silek.

Alek nagari ini dibuka Senin malam (10/11/25) secara adat dan seremonial, dihadiri oleh Forkopimda, para penghulu Nagari Pauh, tokoh adat, hingga masyarakat luas. Wakil Gubernur Sumbar Vasco Ruseimy St. Nagari Sati membuka acara secara resmi, namun sorotan publik juga tertuju pada Wakil Ketua DPRD Sumbar, Iqra Chissa Putra, sebagai inisiator utama yang memastikan kegiatan ini berjalan megah dan terarah.

Dukungan Iqra terhadap pelestarian budaya Pauh diwujudkan melalui program Dinas Kebudayaan Sumbar yang berasal dari pokok pikirannya. Kehadiran alek nagari sebesar Urak Balabek tahun ini menjadi bukti komitmen Iqra dalam memperkuat jati diri masyarakat Minangkabau melalui kegiatan seni dan adat.

Pada malam pembukaan, rangkaian prosesi adat seperti pasambahan ujuang jo pangka, mandarahi galanggang, ma asok-i padang, serta penampilan mancak padang tuo Silek Pauh memperlihatkan keluhuran budaya Pauh. Gerakan para pandeka muda menggambarkan keberanian dan karakter yang ingin terus diwariskan melalui kegiatan ini.

Hari kedua menampilkan lima tapian (15 sasaran silek) dari berbagai penjuru Nagari Pauh. Pertunjukan pencak silek bapasangan, tari buai-buai, silek basamo, hingga silek berpasangan memperlihatkan kekayaan gerak dan filosofi silek Pauh yang tetap terjaga dari generasi ke generasi.

Puncak kegiatan pada hari terakhir ditandai dengan arak-arakan Tuo Silek dari seluruh tapian menuju Galanggang Sungai Balang. Setelah salat Magrib, masyarakat berkumpul dalam makan bajamba sebagai lambang kebersamaan, sebelum akhirnya pengukuhan Guru Silek dilakukan secara adat.

Sebagai tokoh yang mendorong terlaksananya kegiatan ini, Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Putra menyampaikan bahwa pelestarian tradisi seperti Urak Balabek adalah langkah penting menjaga jatidiri masyarakat Pauh.

“Silek bukan hanya bela diri, tapi ajaran tentang budi pekerti, keberanian, dan kebersamaan. Melalui kegiatan ini, kita ingin generasi muda kembali mengenal akar budayanya dan merasa bangga menjadi bagian dari warisan Minangkabau,” ujar Iqra.

Ia memberikan apresiasi besar kepada seluruh niniak mamak, pemangku adat, pemerintah daerah, dan masyarakat Pauh yang berperan aktif dalam penyelenggaraan alek nagari ini.

“Tradisi Urak Balabek adalah wujud nilai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Kita berharap dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat, kegiatan ini dapat menjadi agenda budaya tahunan di Nagari Pauh,” ungkapnya.

Alek Nagari Urak Balabek menjadi bukti bahwa komitmen pelestarian budaya tidak hanya berbicara soal tradisi, tetapi juga tentang pemimpin daerah yang hadir, peduli, dan menaruh perhatian. Melalui dukungan Wakil Ketua DPRD Sumbar Iqra Chissa Putra, tradisi silek di Pauh semakin kuat berdiri, siap diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai simbol kepribadian dan ketangguhan masyarakat Minangkabau.(gulo)