Underpass Senilai Rp 87 M Karangsawah Atasi Kemacetan Akibat Perlintasan Kereta Api

IMG-20181208-WA0001

IMG-20181208-WA0002

Brebes — Satu persatu perlintasan sebidang dengan Jalur Kereta Api mulai berkurang dengan pembangunan Fly Over maupun Underpass sebagai upaya mendukung tercapainya _zero accident_. Salah satunya perlintasan sebidang di Ruas Jalan Prupuk-Batas Kabupaten Tegal/Banyumas tepatnya di Jalan Karangsawah, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.

Perlintasan di ruas yang menghubungkan jalur Utara (Tegal, Brebes) dengan jalur Tengah (Purwokerto) ini sebelumnya sering macet akibat antrian kendaraan saat kereta api melintas. Dengan adanya Underpass Karangsawah maka kepadatan kendaraan di jalur tersebut tidak akan terganggu oleh perjalanan kereta api yang sangat padat di perlintasan tersebut.

Untuk itu, Selasa, 4 Desember 2018 telah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Ditjen Bina Marga melakukan sosialisasi penutupan perlintasan kereta api Karangsawah di lokasi underpass dan dilanjutkan dengan uji coba _open traffic_ Underpass Karangsawah. Selanjutnya lalu lintas kendaraan umum dapat melewati Underpass Karangsawah untuk pertama kalinya.

“Uji coba _open traffic_ ini akan berlangsung 7 x 24 jam agar dapat diketahui pola lalu lintas pengguna jalan, baik saat hari efektif maupun pada hari libur. Selama 7 hari akan dilakukan evaluasi, apabila ada pembenahan akan dilakukan segera,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan VII Akhmad Cahyadi.

Pembangunan Underpass Karangsawah merupakan realinyemen jalan nasional sepanjang 850 meter termasuk pembangunan box underpass sepanjang 46 meter dan duplikasi Jembatan Pedes dengan bentang 60 meter.

Alokasi anggaran untuk pembangunannya yakni Rp 87 miliar rupiah yang berasal dari APBN 2018. Pembangunan Underpass Karangsawah terkontrak pada bulan Februari dan telah selesai pada tanggal 21 November 2018.

Dari segi estetika, Underpass Karangsawah dihiasi oleh motif batik salem yang merupakan batik khas Brebes untuk mengangkat kearifan lokal. Tujuannya agar Underpass Karangsawah ini bisa menjadi ikon di wilayah setempat.

Selain itu Underpass Karangsawah juga dilengkapi dengan rambu-rambu yang telah dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan dan Satlantas Kabupaten Brebes dan konsultan Andalalin sesuai dengan standar yang diperlukan. Juga terdapat pemasangan 2 zebracross tepatnya di depan Sekolah Dasar Kutamendala dan Mts Nurul Ulum Karangsawah.

Sebelumnya, pada tahun 2015 saat mudik lebaran terjadi kemacetan panjang di wilayah Brexit. Oleh karena itu Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengusulkan agar dibangun flyover maupun underpass untuk menghindari 5 perlintasan sebidang kereta api dari Pejagan hingga Purwokerto.

Sehingga pada Tahun Anggaran 2016/2017 telah dibangun pula 4 Flyover yakni FO Dermoleng, FO Klonengan, FO Kesambi dan FO Kretek untuk menghindari perlintasan sebidang rel kereta api dan sebagai jalur konektivitas Jalur Utara dengan Jalur Selatan yang dimulai dari Pejagan melewati Prupuk menuju Bumiayu dan Purwokerto. (*)

Tinggalkan Balasan