Sumbar  

Unand Kukuhkan Lima Guru Besar dari Tiga Fakultas Rektor: Sudah 178 dari Berbagai Keilmuan 

PADANG-Universitas Andalas (Unand) Padang kukuhkan lima guru besar dari tiga fakultas berbeda. Kelima guru besar yang dikukuhkan yakni Prof Herviyanti guru besar bidang ilmu kimia dan kesuburan tanah.

Selanjutnya, Prof Yulnafatmawita guru besar bidang fisika tanah, Prof Afriwardi guru besar bidang fisiologi (keolahragaan), Prof Harif Amali Rivai guru besar bidang perilaku organisasi, dan Prof Donard Games bidang ilmu kewirausahaan.

Rektor Unand Dr Efa Yonnedi mengatakan pengukuhan lima guru besar tersebut terus memperkuat jati diri kampus itu sebagai universitas berbasis riset.
“Berbagai inovasi dari peneliti atau guru besar diharapkan mampu menyelesaikan persoalan di masyarakat,” katanya.
Dengan tambahan pengukuhan lima guru besar tersebut tercatat perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu telah memiliki 178 guru besar dari berbagai latar keilmuan.

Pengukuhan guru besar tersebut diharapkan menarik minat dunia industri untuk memanfaatkan atau menggunakan hasil riset yang telah dilakukan para guru besar.

Ia menambahkan bahwa dengan dibangunnya laboratorium sentral Unand beberapa waktu lalu, maka dosen dan peneliti akan semakin mudah melakukan riset. Apalagi, laboratorium itu memiliki sejumlah peralatan mutakhir.

Peralatan itu di antaranya Liquid Chromatography Mass Spectrophotometry/Mass Spectrophotometry yang baru ada satu unit di Asia Tenggara, Raman Microscope tipe Senterra II hanya ada lima unit di dunia salah satunya dimiliki Unand.

Dengan fasilitas penunjang dan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni, ia berharap akan banyak dunia industri menjalin kerja sama dengan kampus tersebut.

Sementara itu Ketua Dewan Profesor Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Prof Marlina meminta setiap guru besar di perguruan tinggi itu untuk memperkuat jaringan di kancah nasional maupun internasional agar hasil riset yang dilakukan berguna bagi masyarakat.

“Profesor atau guru besar harus mencari jaringan dengan dunia industri. Tujuannya agar hasil riset mereka hasilkan bisa digunakan masyarakat,” kata Prof Marlina. (Naldi)