Padang-Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang, bakal jadi Universitas bukan isapan jempol belaka. Tahap demi tahap sudah dijalani, sekarang tinggal waktu saja akan lahir Universitas hebat di tanah Minang.
“Kami minta dukungan dan doanya agar semuanya dapat tercapai. Mudahan-mudahan dikabulkan Allah secepatnya,” ujar Wakil Ketua II STMIK Bidang ADM dan Keuangan, H.M. Dahniel Dahlan, SE. MM usai wisuda STMIK ke 41, secara virtual Sabtu (12/12/20) di kampus setempat.
Selanjutnya, mantan pengusaha rotan era 90 an itu mengajak keliling kampus memperlihatkan kesiapan STMIK jadi Universitas terkemuka di pulau Sumatera.”Kita sudah oke untuk jadi universitas dengan program S1 dan S2 unggulan serta dukungan dosen berpengalaman,” ucap owner PT Khage itu.
Keseriusan Yayasan dan Direktur STMIK Indonesia, Masyhuri Hamidi SE. MSi. Phd. CFP, telah dibuktikan melakukan kerjasama penandatanganan Memorandum of Agreement antara Ketua STMIK Indonesia Padang dengan Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Unand.”Ini salah satu langkah untuk STMIK jadi universitas. Nanti kita akan membuka dua program studi (prodi) baru, yaitu Informatika dan Bisnis Digital program S1 dan prodi Sistem Informasi program S2,” ungkap Ketua STMIK Indonesia Padang, Masyhuri Hamid.
Menurutnya, kedua prodi pada program S1 dan 1 prodi program S2 itu, masih menunggu izin oprasional dari Kementerian Pendidikan Republik Indonesia. Diharapkan, tahun akademik 2020-2021, telah bisa menerima mahasiswa baru. Prodi Informatika dan Bisnis Digital S1 itu menjadi salah satu jurusan unggulan di era revolusi industri 4.0.”Kita akan buka prodi yang tidak dimilik perguruan tinggi lainnya. Prodi bisnis digital saat ini sedang berkembang di tanah air dan belum ada di Sumatera Barat,” jelasnya.
Sedangkan, untuk menuju universitas, kata Masyhuri, STMIK Indonesia Padang harus memiliki lima prodi S1, namun saat ini baru mempunyai satu prodi S1, sedangkan untuk program S2 hanya sebagai pendukung bagi Universitas.” Tambahan dua prodi program S1, masih memilih yang tepat sesuai ketentuan yang berlaku, seperti 60 persen dibidang exsakta dan 40 persen lagi bidang sosial,”ucapnya.
Kemudian, dalam melaksanaan pendidikan program S2, minimal harus didukung dosen berpendidikan S3, namun kini STMIK Indonesia Padang, hanya baru memiliki tiga orang Doktor. Guna memenuhi jumlah dosen tersebut, ada empat orang dosen yang sedang menjalani pendidikan S3 dan diharapkan tahun depan, bisa menyelesaikan pendidikannya, sehingga STMIK Indonesia Padang telah mempunyai tujuh orang Doktor.
“Sedangkan tahun depan, kita juga beri kesempatan bagi dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, baik dalam maupun di luar negeri. Kita berharap secepatnya terealisasi STMIK jadi universitas,” sebutnya.
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Padang melaksanakan wisuda secara daring karena Pamdemi Covid-19. Wisuda ke 41 ini mewisuda 135 mahasiswa lulusan program sarjana (S1). (almadi)