Jakarta– Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan bahwa stadion kebanggan Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sudah bisa digunakan untuk tes event pertandingan antara Timnas Indonesia versus Islandia yang rencananya akan dilangsungkan pada 14 Januari 2018.
Stadion Utama menjadi salah satu dari 13 venue olahraga yang dibangun/direnovasi di Komplek GBK oleh Kementerian PUPR untuk mendukung Asian Games XVIII Tahun 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.
“Pertandingan bisa digelar di SUGBK karena proses renovasinya rampung akhir tahun 2017. Saya berharap Presiden Jokowi bisa sekaligus meresmikan SUGBK dan ikut menonton pertandingan tersebut,” kata Menteri Basuki saat melakukan peninjauan ke SUGBK, Selasa (26/12/2017).
Pekerjaan renovasi SUGBK berkapasitas 76.000 penonton sudah dimulai sejak Agustus 2016 dan sekarang tampilannya semakin modern.
Menurut Menteri Basuki, semua pekerjaan ditargetkan selesai 31 Desember 2017 dan dilanjutkan dengan perapihan dan pembersihan stadion termasuk area lapangan di dalam stadion.
Beberapa pekerjaan seperti pemasangan rumput berjenis zoysia matrella, peralatan tata suara dan tata cahaya juga sudah selesai. Pencahayaan berkekuatan 3.500 lux atau dua kali lebih terang dari sebelumnya 1.200 lux. Namun dengan penggunaan LED lighting system, konsumsi listriknya lebih hemat hingga 50 persen dari lampu konvensional dan memiliki kualitas pencahayaan tiga kali lebih baik. Sistem pencahayaan terintegrasi dengan sound system yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO.
Selain itu kursi penonton menggunakan kursi baru yang lebih berkualitas jenis flip up yang memenuhi standar aksesibilitas evakuasi. Setiap kursi mampu menahan beban hingga 250 kg dan tidak mudah ditarik sehingga menahan aksi vandalisme.
Renovasi SUGBK dilakukan oleh kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT. Penta Rekayasa Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 769,7 miliar.
Selain melihat progres SUGBK, Menteri Basuki juga melihat penataan kawasan di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Penataan dilakukan untuk menciptakan lansekap yang lebih berkualitas sebagai ruang terbuka hijau yang menyatu dengan bangunannya.
Pekerjaan penataan kawasan GBK dibagi menjadi dua yakni zona 1 dan zona 2. Untuk penataan kawasan zona 1 oleh kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. dengan nilai kontrak Rp 275,5 miliar dan zona 2 oleh kontraktor PT. Waskita Karya (Persero), Tbk. dengan nilai kontrak Rp 355,2 miliar.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Basuki didampingi oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Ditjen Cipta Karya Dodi Krispratmadi, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawijaja, Direktur Utama PT Adhi Karya Budhi Harto, dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Bintang Perbowo. (*)