SPFC Mulai Merangkak Naik, Kabau Sirah Mengamuk di Gelora Bumi Kartini

JEPARA-Tampil tak diunggulkan menghadapi tuan rumah Persijap Jepara, dalam lanjutan kompetisi Super Liga, tim Kabau Sirah berhasil menang 2-1, disaksikan pendukung tuan rumah, di Gelora Bumi Kartini, Kamis (20/11/2025).

Hasil itu langsung mengangkat posisi Semen Padang FC satu tingkat ke peringkat 17 klasemen sementara dengan 7 poin, menggeser Persis Solo yang tercecer dengan 6 poin. Persijap sendiri tertahan di peringkat 16 dengan 8 poin dan makin pusing karena kutukan kartu merah yang tak kunjung selesai.

Gol Semen Padang dicetak Pedro Matos pada menit 27 dan Armando Oropa menit 66, sementara Persijap cuma bisa membalas satu kali.

Komisaris Semen Padang FC, Braditi Moulevey yang akrab disapa Levi, tak bisa menahan senyum saat dimintai tanggapan. Suaranya terdengar lega, seperti beban sekarung semen lepas dari pundak.

“Alhamdulillah, menang 1-2,” katanya, Kamis (20/11/2025) malam.

Menurut Levi, kemenangan ini ibarat menyalakan kembali lilin kepercayaan diri di ruang gelap tim. Ia berharap tren positif ini berlanjut saat tandang ke markas Persik Kediri pada Selasa (25/11/2025).

“Kemenangan beruntun itu satu-satunya jalan keluar dari zona degradasi yang menghantui dari awal musim,” ujarnya. Namun, ia mengingatkan agar Kabau Sirah tidak langsung berjingkrak dan lupa daratan.

“Kita masih di zona degradasi. Ini titik balik, bukan garis finish. Putaran kedua nanti perlu evaluasi menyeluruh,” tegasnya.

Sementara itu di kubu Persijap, suasana konferensi pers terasa seperti ruangan tanpa AC, panas dan gerah. Pelatih Mario Lemos tampak frustrasi ketika bicara soal kartu merah Najeeb Yakubu pada menit ke-24.

“Lagi-lagi kami dapat kartu merah. Bagaimana mau menang kalau main 10 orang? Sangat mustahil,” kata Lemos tegas.

Dan memang, Persijap musim ini seperti langganan kartu merah, total sudah enam, dan selalu muncul tiga laga terakhir. Pada laga sebelumnya bahkan dua pemain mereka mandi lebih cepat saat melawan Madura United.

“Sebelum laga saya sudah bilang, kalau dapat kartu merah lagi, kita tidak akan bisa memenangkan pertandingan. Dan ya… begitulah hasilnya,” ucapnya pasrah.

Ketika ditanya bagaimana cara menghentikan masalah kartu merah ini, Mario malah mengangkat tangan. “Saya tidak tahu. Jujur saja, saya tidak tahu kenapa pemain kami sering sekali dapat kartu merah.”

Selebihnya, Persijap seperti tim yang cuma menunggu serangan balik setelah Yakubu keluar lapangan. Tak sanggup menekan penuh. Tak sanggup memutar permainan. Apalagi meladeni agresivitas Semen Padang yang justru makin percaya diri.

Bagi Semen Padang FC, kemenangan ini mungkin kecil dalam angka, tetapi besar dalam makna. Semen Padang FC belum keluar dari bahaya, tapi jelas, Kabau Sirah sudah mulai menunjukkan tanduknya. (almadi)