Payakumbuh – Solok FC mengakui skor akhir 1-2 kontra BJPE Payakumbuh telah memupus hasrat mereka untuk lolos ke final turnamen sepakbola Seroja Cup II Bukittinggi, di lapangan Kayu Gadih, Jambu Aie, Selasa sore (1/5).
Usaha keras skuad Solok FC yang mengejar ketinggalan 1-2 sejak babak pertama, sia-sia walaupun pada babak kedua telah bekerja susah payah menekan pertahanan serta membombardir gawang BJPE Payakumbuh.
Selain cemerlangnya penjaga gawang BJPE yang menghentikan upaya berulang-ulang peluang milik Solok FC. Tiga kesempatan emas di mulut gawang BJPE juga terbuang buah ketidak tenangan Reza Pahlevi Sitorus dan Zaki Hari Sandi dalam mengeksekusi bola saat penjaga gawang BJPE itu mati langkah.
Hingga tuntas laga, gol semata wayang Solok FC gagal melewati margin sepasang gol via tendangan bebas BJPE Payakumbuh. Kedudukan bertahan 1-2.
Sehabis pertandingan pelatih kepala Solok FC Robby Mariandy mengatakan hasil minor pada ajang Seroja Cup II ini jadi pelajaran berharga anak asuhnya untuk menginstrospeksi diri, bekerja lebih keras lagi sebelum tampil di kompetisi sebenarnya yakni Liga 3 Indonesia 2018 zona Sumbar, akhir Juni nanti.
“Secara permainan tadi, kita punya penguasaan bola, punya banyak peluang. Mereka bertahan total menahan gempuran akan-anak. Tapi itulah sepakbola hasil akhir kita gagal di Seroja Cup.” ujar Robby Mariandy kepada arenasumbar.com.
“Tapi positifnya bagi saya dan anak-anak, bisa instrospeksi diri. Mengetahui apakah program latihan yang sudah dijalani, implementasinya berjalan baik atau tidak. Kesimpulannya kami wajib berbenah lagi, waktu masih ada sebelum kick-off Liga 3,” urai Robby.
Menuai kegagalan di Seroja Cup II, Solok FC mengalihkan fokus dan konsentrasi melawan PS GAS Sawahlunto, lawan yang akan dihadapi pada semi final Atlantic Cup II di Dharmasraya, turnamen lain yang sekaligus diikuti selain Seroja Cup II di Bukittinggi.
“Lupakan Seroja Cup, saya minta Solok FC jaga fokus, bersiap menghadapi semi final melawan GAS Sawahlunto, Minggu 6 Mei di Dharmasraya,” tukas Rizal Marajo, Ketua Harian Solok FC yang mendampingi Robby.
Sebaliknya pelatih BJPE Payakumbuh, Hudra mengatakan kemenangan tim asuhannya karena Enggi Pagama cs bermain lebih sabar, taktis dan disiplin meredam pola permainan agresif yang dikembangkan Solok FC.
“Kami memang main menunggu dan sabar melakukan counter attack. Anak-anak juga sukses memaksimalkan dua kali free-kick saat mereka (Solok FC) tidak fokus pada menit-menit awal babak pertama,” tutur Hudra.
Hudra alias Boloik mengakui Solok FC secara teknis punya organisasi permainan yang baik. Namun dirinya melihat faktor mental dan emosional lawannya itu jadi bumerang yang sukses dimanfaatkannya guna atasi keunggulan teknis permainan Solok FC.