JAKARTA – Sekretariat Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Setjen Kemendes PDTT) melaksanakan rapat kerja di Jakarta, Kamis (31/1). Rapat kerja yang dihadiri oleh pejabat eselon I, eselon II, eselon III, dan eselon IV di lingkungan Setjen Kemendes PDTT ini membahas tentang evaluasi kegiatan dan persiapan audit 2018 serta konsolidasi pelaksanaan dan percepatan kegiatan tahun 2019.
Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Anwar Sanusi saat membuka kegiatan tersebut mengapresiasi beberapa capaian Kemendes PDTT pada tahun 2018, yang salah satunya adalah keberhasilan masuk zona hijau atau meraih predikat kepatuhan tinggi terkait survei pelayanan publik dari Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Meski demikian, ia mengajak seluruh pejabat dan staf yang hadir untuk tetap bekerja keras dan menyelesaikan semua program atau kegiatan dengan baik dan cepat.
“Waktu berjalan, tidak terasa. Rasanya baru kemarin energi kita terporsir untuk menyelesaikan banyak hal. Program atau kegiatan harus betul-betul sudah berjalan dari sekarang. Jangan sampai mengulang tradisi lambat dalam pemanasan mesin organisasi kita,” ujarnya kepada peserta Raker.
Anwar mengatakan, tahun 2019 memiliki tantangan tersendiri mengingat bertepatan dengan agenda politik nasional yakni pemilihan presiden dan anggota legislatif. Terkait hal tersebut ia menegaskan kepada seluruh pejabat dan staf Kemendes PDTT agar tetap fokus dan bekerja dengan cepat.
“Berkumpulnya hari ini ada dua agenda besar, pertama adalah refleksi terkait yang terjadi di tahun 2018. Kedua, kita ingin agar pengalaman kurang baik di tahun 2018 kita hilangkan, agar kita bisa lebih siap menghadapi tahun 2019,” ujarnya.
Di sisi lain, terkait capaian program kerja, Kepala Biro Perencanaan Kemendes PDTT, Muhammad Rizal mengatakan, pada semester I tahun 2018, Kemendes PDTT telah mengentaskan sebanyak 6.500 desa tertinggal dan berhasil mewujudkan sebanyak 2.600 desa mandiri. Menurutnya, hal ini telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang mana Kemendes PDTT bertugas mengentaskan 5.000 desa tertinggal dan mewujudkan 2.000 desa mandiri.
“Sebagaimana kita ketahui, per tahun 2018 semester 1 berbagai capaian telah diraih Kementerian Desa. Dan berdasarkan target RPJMN mengurangi 5.000 desa tertinggal dan 2.000 desa mandiri. 6.500 lebih desa tertinggal yang dientaskan dan 2.600 desa mandiri yang diwujudkan. Berhasil mengentaskan 59 daerah tertinggal dari (target) 80 daerah tertinggal, 18 kawasan perkotaan baru dari (target) 20. Ini pada semester 1 tahun 2018,” ujarnya.
Untuk diketahui, kegiatan Raker dilaksanakan selama tiga hari yakni tanggal 31 Januari – 2 Februari 2019. Kegiatan Raker diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja dan pakta integeritas para pejabat eselon II, eselon III, dan eselon IV di lingkungan Setjen Kemendes PDTT.