Indeks

Setioyono Kembali Pimpin Aspek-PIR untuk Kedua Kalinya di Munas I

PEKANBARU – Setioyono untuk kedua kalinya dipercaya sebagai Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia. Pada Musyawarah Nasional (Munas) di Grand Suka Hotel, Pekanbaru.

Soetiyono dipilih untuk priode 2023 – 2028, dia berjanji segera menuntaskan kabinet kepengurusan lima tahun ke depan bersama tiga orang tim formatur. Munas Aspek PIR ini dihadiri  16 pengurus DPD 1 dan 54 pengurus DPD 2 hadir dalam acara yang berlangsung demokratis itu.

“Dalam program jangka pendek kita segera melakukan pendataan anggota sekaligus konsolidasi dengan pengurus daerah dan pusat,” ujar Setiyono Ketua Aspek PIR terpilih usai Munas, kemarin.

Dikatakan Setiyono mengucapkan terima kasih kepada segenap keluarga besar Aspek-PIR Indonesia yang telah kembali memberikan amanah kepadanya. Semoga solid untuk mewujudkan visi dan misi Aspek-PIR yang lebih maju. Adapun ia fokus merampungkan data anggota Aspek-PIR meski data sementara, anggota Aspek-PIR Indonesia sudah berada di angka 400 ribuan.

Kemudian, menyangkut program program pembinaan anggota di lapangan. Karena di dalamnya ada kelompok tani (Keltan) dan koperasi. Di Aspek  berada di kabupaten dan Provinsi, bagaimana mereka petani tersebut bisa bermitra. Karena petani sawit itu tanpa bermitra tentu banyak masalah di situ.

Selanjutnya, demi kemajuan Aspek PIR Indonesia ke depan, bersama pengurus yang baru,  diminta mereka musti menjalin kerjasama yang lebih baik lagi dengan pemerintah dan perusahaan mitra.

Selain itu menyangkut petani, walaupun sudah menjadi petani selama 30 tahun, namun soal disiplin masih belum, walau di satu sisi soal harga sudah ditentukan Kementan dan budayanya sudah ada. Namun, yang penting bagi petani yang belum bermitra didorong bermitra kembali. Dan petani yang kemitraan mereka yang terputus dijalin kembali.

Setioyono berharap kepada pemerintah, karena soal petani sawit ini cukup banyak tantanganya, seperti kampanye negatif soal petani sawit, termasuk terkait dengan tantangan dari Pasar Eropa, maka bersama stake holder dan pemerintah mari bersama sama bagaimana membenahi tata kelola kelapa sawit ke depan.

“Untuk itu kita patuhi apa saja persyaratan yang ditentukan konsumen terutama soal luar negeri. Kemudian, diharapkan kepada pemerintah serius mengurus soal kepala sawit ini jangan seperti hasil perkebunan lainnya yang semula jadi andalan sekarang tidak lagi, “kata Setioyono. (almadi)

Exit mobile version