PADANG–Semen Padang FC berhasil membalaskan dendamnya atas Dewa United 2-0, dalam laga BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gor Haji Agus Salim, Kota Padang, Jumat (15/8/2025).
Kemenangan tersebut sekaligus memutus rekor kekalahan Semen Padang terhadap Dewa United selama musim lalu. “Kita berhasil mendapatkan tiga poin dan ini memang target kita sebelum pertandingan,” kata pelatih Semen Padang FC Eduardo Almeida usai laga yang melelahkan itu.
Edu, sapaan akrabnya, mengatakan seusai kalah dari Persib Bandung, Semen Padang FC melakukan persiapan terbaik. Selain memasang target poin penuh, ia menyadari klub asal Ranah Minang tersebut berhadapan dengan tim yang kuat sehingga butuh perbaikan penuh dari pertemuan sebelumnya.
Menurutnya, Rosad Setiawan dan kawan-kawan sudah berhasil menjalankan instruksi pelatih dan konsisten hingga peluit panjang dibunyikan wasit. Pelatih berkebangsaan Portugal tersebut berharap anak asuhnya terus menunjukkan sikap konsisten hingga akhir musim.
Gol kemenangan tuan rumah masing-masing dicetak oleh Filipe Chaby dan Bruno Gomes di penghujung laga tepatnya pada menit Ke-90+3 dan 90+7. Hasil positif ini sekaligus memutus rekor buruk pertemuan antara Semen Padang FC dengan Dewa United.
Pada musim 2024-2025 Semen Padang FC yang berjuluk Kabau Sirah sama sekali tidak pernah menang saat bertemu dengan anak asuh Jan Olde Riekerink. Pada pertemuan pertama (25/10/2024) Semen Padang FC harus mengakui keunggulan Dewa United dengan skor 1-8. Kemudian, pada pertemuan kedua (5/3/2025) Kabau Sirah kembali menelan kekalahan pahit usai timnya dihajar 6-0 oleh Egy Maulana Vikri.
Sementara itu, pelatih Dewa United Jan Olde Riekerink mengakui Semen Padang FC bermain lebih baik daripada anak asuhnya. Ia melihat klub asal Ranah Minang itu menunjukkan perubahan yang signifikan dari musim sebelumnya, sebagai contoh saat berhadapan dengan Persib Bandung.
“Saat Semen Padang kalah melawan Persib Bandung dengan skor 0-2 kemarin, saya melihat Semen Padang FC bermain cukup baik,” kata Jan.
Eks pelatih Galatasaray tersebut menilai anak asuhnya kehilangan kendali permainan di menit-menit akhir terutama saat tim tuan rumah mendapatkan tendangan bebas. Eksekusi bola mati oleh Filipe Chaby membuat penjaga gawang Dewa United Sonny Stevens mati langkah.
“Mereka bermain bagus dan persiapan mereka cukup bagus,” kata Jan Olde.
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink menilai Kabau Sirah tampil berbeda dibanding musim lalu. Pelatih asal Belanda itu mengakui timnya sulit menembus pertahanan tuan rumah, sehingga tidak memberikan banyak ruang, bagi pemainnya untuk mencari ruang serangan.
“Semen Padang FC hari ini berbeda. Mereka bisa beradaptasi dengan cara main kami. Musim lalu kami kuda hitam, tapi sekarang kami harus bekerja lebih keras untuk menembus lini pertahanan mereka,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa gol pertama terjadi lewat situasi bola mati saat injury time oleh sepakan Chaby pada menit 90+3. Lalu disusul oleh Bruno Gomez pada menit 90+7.
Dewa United sempat mencoba melakukan pergantian pemain di 10 menit terakhir demi mencari gol. “Setelah itu kami coba menekan dengan high press, tapi kehilangan bola yang berujung pada gol kedua,” ungkapnya.
Dengan hasil ini, Dewa United mengalami dua kekalahan beruntun dalam dua minggu terakhir, sebelumnya takluk dari Malut United 1-3, dan sekarang 2-0 dari Semen Padang FC. Pelatih Dewa United pun mengaku kecewa namun tetap memberikan selamat kepada Semen Padang FC atas kemenangan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama pemain bertahan Dewa United, Cassio menegaskan tekad tim untuk bangkit dan meraih tiga poin untuk pertandingan selanjutnya.
“Kita ingin selalu menang dan akan lakukan terbaik. Mencari kemangan yang belum kita dapatkan, dan kami siapkan untuk pertandingan selanjutnya, katanya.(almadi)
Bagikan