Semen Padang FC Dikalahkan “Lokal Pride” Persiraja

Padang-Semen Padang FC akhirnya tumbang oleh lokal pride Persiraja Banda Aceh, 0-1 dalam lanjutkan kompetisi Liga 2 grup 1 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (21/10).

Gol Ramadhan Madon di menit 27 memastikan kemenangan Lantak Laju. Persiraja mengoleksi 14 poin, dengan empat kali menang, 2 seri dan tanpa kekalahan.

Meskipun tanpa diperkuat oleh dua pemain asingnya, Ricardo Pires dan Arata Takatori yang mengalami cedera dan dilepas, sejak awal laga Persiraja sudah menargetkan kemenangan dalam laga ini. Pelatih

Pelatih kepala Semen Padang FC, Delfiadri, mengatakan sulit menembus tim lawan dan juga banyaknya pemain yang mengalami cedera. “Dari segi mental tentu sedikit terguncang, karena mereka pada malam ini mengalami kekalahan,” katanya.

Ia mengatakan, tidak akan larut dalam kesedihan akibat mengalami kekalahan pertama di kompetisi Pegadaian Liga 2.”Kita akan bangkit lagi pada putaran kedua nantinya,” kata Delfiadri.

Dalam laga itu Persiraja mengandalkan skuad “lokal pride” untuk menguburkan mimpi anak-anak Padang, semangat juang yang tinggi mampu di tunjukkan oleh para talenta-talenta lokal Aceh.

Dalam pertandingan itu Persiraja menurunkan Ramadhan, David Lali, Syahrul Akbar, di barisan depan. Di lapangan tengah, Lantak Laju mengandalkan Harwalis, Muammar, Ridha Umami. Sementara di tembok pertahanan berjejer bek tangguh yaitu Agus Suhendra, M Revan, Zikri Ferdiansyah, dan Yasvani.M Fahri masih kokoh dan tak tergantikan di bawah mistar gawang.

Sementara Semen Padang memasang Ikhecukwu Kenneth Ngwoke sebagai ujung tombak. Di sisi sayap ada Syaiful Ramadhan dan Token Tampubolon. Di tengah Padang mengandalkan Firman Juliansyah, Dimas Roni, Tegar Pangestu. Lalu di belakang ada Wiganda Pradika, Agus Nova, Kim Mingyu dan Genta Alparedo.

Fakhrurazi Kuba masih dipercayakan sebagai kiper menghadapi mantan klubnya. Sementara Vivi Asrizal, pemain lama berseragam Persiraja dimasukkan di babak kedua.

Sejak wasit meniupkan peluit kick off, kedua tim langsung saling menyerang ke jantung pertahanan lawan. Lantak Laju maupun Kabau Sirah sama-sama menunjukkan ambisi untuk meraih kemenangan dalam laga itu.

David Laly dan Andik secara bergantian melakukan serangan lewat sisi lapangan. Ridha Umami dan Muammar di lapangan mampu mengikuti gameplan dan menguasai permainan.

Sementara Semen Padang FC yang mengandalkan Kenneth Ngwoke juga berusaha merobos pertahanan Zikri dan Revan. Ngwoke yang memiliki postur tinggi besar nyaris menjadi masalah bagi Lantak Laju.

Beberapa kali ancaman pemain asal Nigeria itu mampu dihalau pada menit 27, berkat kerja sama apik pemain, umpan lambung dari sisi kanan dari Andik Vermansyah disambut oleh Ramadhan dengan sundulan.

Kuba yang sudah terlanjur maju selangkah tak mampu lagi menghalau bola. Gol pun terjadi sekaligus menjadi penentu kemenangan. Ramadhan sempat memiliki peluang emas kedua di akhir babak pertama. Ia yang bebas dari jebakan offside hanya berhadapan dengan Kuba.

Sayang, tendangan mampu ditepis kiper Padang asal Aceh Utara tersebut. Memasuki babak kedua, kedua tim masih sama-sama bermain dengan saling menyerang. Namun tensi pertandingan meningkat, sehingga ada sejumlah kartu kuning yang dikeluarkan.

Puncak permainan dengan tensi tinggi itu, David Laly diusir wasit di awal babak kedua. Saat itu David Laly sedang mendapatkan peluang, dilanggar oleh Vivi Asrizal hingga tersungkur. Eks pemain timnas inipun merespons dengan memegang leher Vivi, sehingga wasit langsung memberikan kartu merah.

Setelah bermain dengan 10 pemain, Persiraja tak punya pilihan lain selain bertahan. Mereka pun menurunkan intensitas serangan dan fokus bertahan. Pelatih Semen Padang, Delfriadi mengaku kesulitan membobol gawang Persiraja, karena rapatnya pertahanan yang dibangun.

“Setelah pemain mereka (Persiraja) kartu merah, kita semakin kesulitan mengembangkan serangan karena mereka sudah parkir bus (bertahan),” ujarnya.(almadi)