Semen Padang FC Dapat Tambahan Poin 3 atas Sanksi Sriwijaya FC

Palembang – Tim Sriwijaya FC memprotes keras atas keputusan Komite Disiplin PSSI yang menjatuhkan sanksi pengurangan 3 poin dan denda sebesar Rp. 45.000.000 karena tidak menyertakan pemain U21 dalam starting XI pada laga Sriwijaya FC melawan Semen Padang FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (1/10) lalu.

“Kita Sriwijaya FC memprotes keras atas keputusan Komite Disiplin PSSI yang tidak fair ini. Sanksinya tidak masuk akal mengurangi tiga poin itu apa maksudnya? Kenapa tak sekalian pengurangan 10 poin,” ungkap Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi SE, Rabu (25/10).

Dalam surat yang ditandatangani Ketua Komite Disiplin PSSI, Eko Hendro Prasetyo SH MH tertanggal 24 Oktober 2023 menyatakan jika Laskar Wong Kito ini pada tanggal 1 Oktober 2023 bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang telah berlangsung pertandingan Pegadaian Liga 2 2023-2024 antara Sriwijaya FC melawan Semen Padang, dimana Tim Sriwijaya FC melanggar Regulasi Pegadaian Liga 2 Tahun 2023-2024 dan Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena tidak menyertakan pemain U21 dalam starting XI dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran regulasi dan disiplin.

Adapun keputusannya adalah 1. Merujuk kepada Pasal 23 Ayat 3 dan Ayat 10 Regulasi Pegadaian Liga 2 Tahun 2023-2024 jo Pasal 56 Ayat 1 poin (i) dan Ayat 2 jo Pasal 141 jo Pasal 13 Ayat 2 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, Tim Sriwijaya FC diberikan hukuman kalah 0-3 dari Semen Padang. 2. Pengurangan 3 (tiga) poin (forfei) 3. Denda sebesar Rp. 45.000.000,(empat puluh lima juta rupiah). 4. Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat. Jika sanksi ini diberlakukan, dengan pengurangan 3 poin tersebut, Sriwijaya FC tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini melorot ke peringkat 4 menjadi 6 poin (selisih gol 10-11).  PSMS Medan bertukar tempat naik ke peringkat ke tiga dengan raihan 8 poin.  Persiraja Banda Aceh dengan raihan 14  poin berada di puncak klasemen sementara.

Kemudian runner-up ditempati Semen Padang FC dengan hadiah penambahan poin dari PSSI ini menjadi 13 poin. PSPS Riau dengan raihan 5 poin berada di peringkat ke lima. Lalu PSDS Deli Serdang di peringkat ke 6 dengan raihan 4 poin (selisih gol 7-10). Posisi juru kunci tempati Sada Sumut FC dengan raihan 4 poin (selisih gol 4-8).

Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini menuturkan kronologis kejadian. Menurutnya di dalam Manager Meeting, Wakil Ketua Komite Disiplin PSSI, Asep Edwin Firdaus SH LLM pernah menjawab pertanyaan yang intinya tidak ada sanksi kalau klub tidak memainkan pemain U21.

“Sriwijaya FC menerima regulasi yang belum ditandatangani Ketum PSSI. Match 1, 2,dan 3 kita sebetulnya full memainkan pemain U21 selama 90 menit. Artinya kita taat regulasi walaupun belum ditandatangani Ketum PSSI. Nah di match 4 saat menjamu Semen Padang FC kewajiban memainkan pemain U21 itu kita jalankan di babak ke dua,” beber Indrayadi.

Indrayadi yang juga anggota Exco Asprov PSSI mengatakan, regulasi itu Sriwjaya FC terima yang sudah diteken Ketum PSSI pada 2 Oktober 2023. Sedangkan laga yang dipermasalahkan itu dimainkan lawan Semen Padang FC pada 1 Oktober 2023.

“Keabsahan regulasi dipertanyakan. Kita klub berjuang berdarah-darah dengan mudahnya Komdis menjatuhkan saksi pengurangan 3 poin. Kalau sanksi administrasi masih masuk akal. Kita akan tempuh jalur hukum,” pungkasnya. (almadi/*)