Padang, — Mendukung Kementerian Perindustrian dalam meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktur Produksi PT Semen Padang menyerahkan secara simbolis bantuan alat pratikum, berupa SC Motor 1 – 2,2 KW, Modul Motor Control Center dan Driver System kepada 6 SMK yang ada di Sumatera Barat.
Bantuan secara simbolis diserahkan kepada Kepala SMK 2 Payakumbuh, Dalius dilaksanakan pada peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri Wilayah Sumatera Bagian Utara di Kawasan Industri Medan, Sumatera Utara, Senin (2/10), kemaren.
Sebelumnya ditempat yang sama, juga telah dilakukan MoU antara PT Semen Padang dengan SMK yang menerima bantuan peralatan pratikum tersebut,yang secara simbolis penandatanganan MoU antara PT Semen Padang oleh Direktur Produksi PT Semen Padang, Firdaus dengan Kepala SMK 1 Bukittinggi, Yon Afrizal, yang disaksikan oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy serta Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.
Direktur Produksi PT Semen Padang, Firdaus usai penyerahan simbolis bantuan peralatan pratikum tersebut, mengatakan, kegiata ini merupakan sebagai bentuk dukungan perusahaan industri terhadap program pembinaan dan pengembangan SMK yang terhubung dan sesuai atau link and match dengan industri, sehingga diharapkan ke depan lulusan SMK dapat berdaya saing dan mampu menjadi lulusan yang siap pakai oleh perusahaan-perusahaan industri.
“Khusus PT Semen Padang, kita membantu 6 SMK yang ada di Sumbar, yakni SMK 2 Payakumbuh, SMK 1 Bukittinggi, SMK Semen Padang, SMK 1 Pariaman, SMK 1 Padang dan SMK 1 Sumbar dengan masing-masingnya mendapat 1 paket alat pratikum,” tutur Firdaus didampingi Kepala Biro Pusdiklat PT Semen Padang, Puspha Sari dan 6 Kepala SMK yang turut hadir pada acara tersebut, yakni Dalius (SMK 2 Payakumbuh), Yon Afrizal (SMK 1 Bukittinggi), Gusriadi (SMKSemen Padang), Erizal (SMK 1 Pariaman), Risman Jondedwi (SMK 1 Padang) dan Herikasni (SMK 1 Sumbar).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada kesempatan itu mengatakan, Kementerian Perindustrian menargetkan sebanyak 1.775 Sekolah Menengah kejuruan (SMK) akan dibina dan dikerjasamakan dengan perusahaan industri. Diperkirakan, hingga tahun 2019 jumlah lulusan yang tersertifikasi akan mencapai 845.000 orang.
“Dalam peluncuran program pendidikan vokasi industri hari ini dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara 107 perusahaan industri dengan 226 SMK di wilayah Sumatera bagian utara,” ujarnya.
Wilayah yang dimaksud meliputi Aceh dengan 3 perusahaan dan 9 SMK, Sumatera Utara dengan 54 perusahaan dan 117 SMK, Sumatera Barat dengan 7 perusahaan dan 20 SMK, Riau dengan 5 perusahaan dan 38 SMK, serta Kepulauan Riau dengan 37 perusahaan dan 41 SMK.
Menperin melanjutkan, perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani sebanyak 448 perjanjian, karena satu SMK dapat dibina oleh beberapa perusahaan industri, sesuai dengan program keahlian di SMK yang terkait dengan sektor industri.
Setelah wilayah Sumatera bagian Utara, peluncuran Program Vokasi Industri akan diteruskan secara bertahap untuk Provinsi DKI Jakarta dan Banten, serta Sumatera Selatan yang meliputi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung.(**)