Daerah  

Semen Padang Ajak Nelayan Berpartisipasi di Aplikasi Nabuang Sarok

PADANG – PT Semen Padang terus gencar mensosialisasikan aplikasi Nabuang Sarok kepada masyarakat. Kali ini, Sabtu (15/10/2022), aplikasi Nabuang Sarok itu disosialisasi kepada puluhan nelayan di kawasan Purus, Kota Padang.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati mengatakan, sosialisasi digelar di Sekretariat KUB Saiyo Sakato, Flamboyan Baru, Kecamatan Padang Barat. Sosialisasi Nabuang Sarok disampaikan Kepala Unit Health, Safety, and Environment (HSE) PT Semen Padang, Musytaqim Nasra.

Sosialisasi juga dihadiri Kepala Perlabuhan Perikanan Samudera Bungus, Widodo, Kepala Balai Pengolahan Sumber Daya Pesisir dan Laut Padang, Rahmat Irfansyah, dan Koordinator Penyuluh Perikanan Kota Padang, Rusdal Fantri.

“Selain itu, juga hadir perwakilan Loka Riset Sumber Daya Kerentanan Pesisir, Loka Kawasan Konservasi Perainan Nasional Pekanbaru Satker Taman Wisata Perairan PIEH, serta Satuan Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Padang,” kata Anita.

Kepala Unit HSE PT Semen Padang, Musytaqim Nasra dalam sosialisasi tersebut mengatakan, Nabuang Sarok merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang diluncurkan pada puncak HUT ke-64 Pengambilalihan Semen Padang dari Belanda yang diperingati setiap 5 Juli.

Aplikasi Nabuang Sarok ini sengaja diluncurkan PT Semen Padang, untuk membantu pemerintah daerah dalam menekan timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Bahkan di Kota Padang, jumlah sampah yang dibawa ke TPA Air Dingin setiap harinya mencapai 400 ton.

“Aplikasi Nabuang Sarok ini merupakan upaya kami untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Dan, sampah yang disetor ke Nabuang Sarok akan kami musnahkan di kiln pabrik, sekaligus menjadi bahan bakar alternatif sebagai subsitusi bahan bakar fosil,” kata Musytaqim.

Aplikasi Nabuang Sarok ini, kata Musytaqim melanjutkan, tidak hanya dapat menekan jumlah timbunan sampah, tapi juga memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat yang menyetorkan sampahnya di Nabuang Sarok. Namun begitu, tidak semua sampah yang bisa disetor di Nabuang Sarok.

Sampah yang bisa disetor adalah sampah kertas, daun, ranting, tekstil, plastik dan minyak jelantah. Masing-masing sampah yang ditabung ke aplikasi Nabuang Sarok nantinya dikonversi menjadi poin.

Untuk sampah kertas, daun dan ranting, masing-masing diberikan 3 poin/kg. Kemudian sampah tekstil 4 poin/kg, plastik 5 poin/kg, dan minyak jelantah 6 poin/liter. “Poin yang didapat nantinya bisa ditukar dengan item reward yang tersedia di aplikasi,” katanya.

Kepala Perlabuhan Perikanan Samudera Bungus, Widodo, mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah mengajak para nelayan untuk memilah sampah melalui aplikasi Nabuang Sarok. Dan Ia berharap para nelayan dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga.

“Reward-nya kan ada dari PT Semen Padang. Dan tentunya ini peluang juga untuk menambah pendapatan para nelayan. Saya harap, para nelayan dapat berpartisipasi di aplikasi Nabuang Sarok ini. Kalau ada sampah yang tersangkut jaring nelayan, kumpulkan dan setor ke aplikasi Nabuang sarok,” katanya.

Sosialisasi aplikasi Nabuang Sarok ini digelar, sebutnya, merupakan bagian dalam rangka mendukung pelaksanaan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut dan Sosialisasi Kebijakan Konservasi Sumber Daya Ikan. Dan kegiatan ini, diikuti semua KUB di sepanjang Pantai Purus.

Di antaranya, KUB Ombak Baguluang, KUB Muaro Purus, KUB Ujung Muaro Lasak, KUB Purus Mandiri, KUB Benpur Saiyo, KUB Warga Nelayan Ombak Purus, KUB Berok Sepakat, KUB Udang Kelong, KUB Saiyo Sakato Mandiri, dan KUB Kelompok Nelayan Kasiak Angek Purus (KNKAP).

“Jadi, sosialisasi Nabuang Sarok ini merupakan sebuah kegiatan yang disingkronkan dengan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut dan Sosialisasi Kebijakan Konservasi Sumber Daya Ikan. Kami bersama PT Semen Padang bersinergi menggelar kegiatan ini, dengan harapan dapat menekan jumlah sampah, termasuk di pantai dan laut,” ujarnya.(rel)