Padang – Dedikasi putra daerah Sumatera Barat H.Asril SH untuk mengangkat perekonomian masyarakat di Ranah Minang tak terbantahkan. Terbukti multiplier effect usaha yang dimilikinya selama ini dibawah PT Kunango Jantan Group, dapat menyerap ratusan orang tenaga kerja dan menggairahkan perkembangan industri baja dan beton di wilayah Sumatera.
Kini, pria yang akrab disapa Etek semakin mengepakkan sayap perusahaan dengan mendirikan PT Karya Empat Pilar untuk menghasilkan produk Galvanis dan PT Kunango Jantan Beton untuk menghasilkan berbagai macam jenis beton yang dibutuhkan.
Dibangun sejak tahun 2015 dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Ketua DPD RI Irman Gusman SE.MBA. Akhirnya pabrik tersebut telah selesai, dan diresmikan oleh Gubernur Sumbar Prof Irwan Prayitno Rabu (12/10) di Jalan By Pass Km 25 Kabupaten Padang Pariaman.
Direktur Utama Kunango Jantan H.Asril mengatakan pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah, memerlukan material yang tahan lama dan berkualitas tinggi, agar bisa tahan dengan waktu yang lama.
Dikatakan Asril, produksi pabrik di bawah PT Karya Empat Pilar itu bakal memenuhi kebutuhahan tiang lampu jalan, pipa untuk PDAM, maupun produk lainnya dari turunan galvanis di sejumlah daerah seperti Sumbar, Sumut, Riau, Jambi, dan Bengkulu
“Kami menyadari untuk beberapa tahun kedepan akan banyak proyek yang dilakukan di Sumatera. Maka dari itu kami menyediakan material galvanis yang bisa menghasilkan produk berupa tiang lampu jalan, pipa, steel elbow, reducer, guardrail, dan macam-macam. Karena di Sumatera ini belum ada, cost dari Jawa juga cukup mahal, makanya bangun pabrik,”ujarnya.
Asril sesumbar bahwa Pabrik Galvanis yang ia dirikan merupakan satu-satunya di Sumatera yang berkapasitas 36.000 ton per tahun. Untuk pembangunan pabrik tersebut, perseroan mengalokasikan dana Rp50 miliar.
Sementara itu, Senior Advisor Asosiasi Galvanis Indonesia (AGI) Arie Haryanto mengungkapkan kebutuhan produk turunan dari galvanis untuk kegiatan infrastrutkur dalam negeri masih sangat tinggi.
“Kapasitas terpasang yang ada, baru sekitar 650.000 ton per tahun. Sementara kebutuhan mencapai 710.000 ton per tahun,” ujarnya.
Dia mengatakan kekurangan pasokan tersebut dipenuhi dengan cara optimalisasi pabrik yang menerapkan sistem shiff (pembagian waktu kerja), agar produksi dalam negeri tetap mampu memenuhi tingginya permintaan.
Arie menjelaskan kebijakan pemerintah yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, meningkatkan permintaan penggunaan galvanis di berbagai daerah.
“Ada peningkatan, terutama untuk proyek-proyek infrastruktur. Sayangnya produksi masih diprioritaskan di Jawa, sehingga ke beberapa daerah itu biaya distribusinya sangat mahal,” katanya.
Dia mendorong pengusaha lainnya, ikut membangun pabrik galvanis di daerah-daerah yang membutuhkan pasokan untuk pembangunan, terutama di luar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Ditempat yang sama Dadang Danusiri Direktur Marketing PT Krakatau Steel permintaan bahan baku baja bagi pengolahan galvanis juga mengalami peningkatan. Kunango Jantan misalnya selama ini membutuhkan 2.500 ton bahan mentah per bulan untuk mengoperasikan pabriknya.
Dadang mengatakan, Kunango Jantan setiap bulan melalukan transaksi bahan baku sekitar Rp20 miliar dengan Krakatau Steel, dan berpotensi meningkat hingga mencapai Rp100 miliar per bulan dengan beroperasinya pabrik baru itu.
Seperti diketahui, PT Kunango Jantan awalnya bergerak dalam bidang trading mekanikal elektrikal. Dengan berjalannya waktu, Arsil mencoba Memproduksi Manufacture Tiang Besi. Hasilnya cukup menjanjikan dan perusahaan ini terus mengembangkan jenis usaha dengan membangun pabrik tiang listrik dari beton dan tiang pancang (spun pile).