Padang – Atlet senam potensial Sumatera Barat Puja Sri Syahfitri dikabarkan pindah ke Provinsi Riau, guna memperkuat daerah tersebut di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang di Provinsi Papua.
Berbagai kabar simpang siur menyebutkan kepindahan atlet senam yang sebelumnya dibina oleh FKKSP Semen Padang ini. Dimulai dari tidak lolosnya sang atlet kuliah di Universitas Negeri Padang, atau karena di berkuliah di salah satu perguruan tinggi di Riau, hingga kurangnya perhatian cabor kepada atlet dimaksud.
Ketika di konfirmasi kepada Pelatih Senam Sumbar Sutrisno, kepada Sumbar Post ia menyebutkan bahwa Puja Sri Syahfitri pindah ke Riau, karena menjalani pendidikan perkuliahan disana.
Sehingga Puja tak bisa lagi bermain untuk Sumbar. Oleh karena itu, Sumbar pada Kejurnas Pra PON 2019 tak bisa tampil full team, mengingat atlet potensial yang dimiliki saat ini sudah habis.
“Kalau bagian putra kita masih bisa mengharapkan dari Rino dan lainnya. Kalau putri tak bisa terlalu berharap. Kita tak bisa tampil full team kali ini,”keluh Sutrisno.
Menurut analisa Sumbarpost, Puja Sri Syahfitri memiliki prestasi cukup mentereng di usia muda, serta memiliki pengalaman cukup mumpuni untuk berprestasi di arena PON.
Hal ini dibuktikan dengan raihan medali emas di ajang PON Remaja 2014 Surabaya do nomor senam meja lompat, serta medali perak di Kejurnas Pra PON 2015 di nomor semua alat dan berbagai kejuaraan lainnya yang ia ikuti bersama Klub Senam FKKSP Semen Padang.
PON 2016 adalah penampilan perdana putri pasangan dari Masril dan Nuraisyah ini. Sayang ia belum bisa mempersembahkan yang terbaik bagi Ranah Minang.
Namun demikian pendapat berbeda diungkapkan Sekretaris Umum Persatuan Senam Indonesia (Persani) Sumbar Tabrani. Dirinya menilai potensi atlet kelahiran 1999 ini untuk meraih medali di ajang PON 2020 telah habis.
Jika Puja bisa berprestasi, harusnya bisa ia tunjukkan ketika di PON 2016 lampau, minimal bisa membawa pulang medali perunggu. Maka dari itu, Persani Sumbar membolehkan Puja untuk pindah ke daerah lain.
“Penampilan puncak Puja itu kami menilai di PON 2016 lalu. Kalau sekarang, yunior yunior di senam Sumbar banyak yang bagus, sehingga ia sulit bersaing meraih medali di PON,”ujar Tabrani mengakhiri.(ridho)