Padang – PT Semen Padang menargetkan laba bersih perusahaan tersebut mencapai Rp1 triliun pada 2019. Untuk mencapai itu, PT Semen Padang kembali melakukan efisiensi dan transformasi pada sejumlah sektor.
Selain itu, PT Semen Padang ke depan tidak hanya mengandalkan bisnis semen untuk mendongkrak pendapatan. Namun juga akan mengupayakan usaha lainnya, dalam bentuk produk turunan dari semen. Seperti yang telah dijalankan oleh anak perusahaan, Igasar yang memproduksi produk turunan semen, yakni paving block.
“Pada 2019 kita menargetkan laba bersih kita bisa mencapai Rp1 triliun. Selain inovasi, kita juga tetap mengandalkan efisiensi,”ungkapa Direktur Utama PT Semen Padang, Yosviandri usai upacara pembukaan Bulan Mutu dan K3 Nasional PT Semen Padang, Senin (14/1).
Dikatakannya, dengan melakukan invonasi pada produk turunan semen maka pendapatan akan dapat didongkrak. Selama ini dilakukan oleh Igasar, paving blok, sebagai produk andalan. Produk itu akan ditingkatkan.
“Mulai sekarang kita tidak hanya berfikir tentang semen,”katanya.
Diharapkannya, langkah itu akan diserahkan pada anak perusahaan. Tergantung dari minsed bisnisnya. “Silahakn anak perusahaan melakukan inovasi, point mana yang terbaik pada rervenue. Kita akan fokus,”katanya.
Diungkapkannya, pada 2018 PT Semen Padang berhasil mencatatkan laba bersih diatas Rp784 miliar. Sekitar 25 persen dari laba itu dapat diperoleh setelah berhasil melakukan efisiensi. Dengan program cost transformasi, tercatat penghematan mencapai 164,657 miliar.
“Eisiensi, efisiensi bukan menderita. Tapi menjalankan sesuai dengan sesuatunya. Efisiensi adalah tulang punggung untuk provit,”katanya.
Diakuinya, efisien tidak hanya dilakukan dalam produksi. Tapi juga pada penjualan, dulunya penjualan dilakukan sendiri-sendiri masing-masing di bawah holding. Kemudian sejak 2018, penjualan dilakukan koordinasi dengan group. “Strategi pasar diciptakan, berhasil efisiensi di pemasaran. Kalau jalan sendiri-sendiri akan bertempur dengan ghroup. Sekarang itu bisnis dilakukan dengan sinergi. Bukan dilakukan dengan bisnis dengan sendiri-sendiri,”ungkapnya.
Disampaikannya, produksi Semen Padang pada 2018 berada dibawah rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Namun, laba bersih bisa mencapai jauh di atas RKAP. Seperti, produksi klinker direncanakan mencapai 6,3 juta ton. Namun yang berhasil dicapai hanya 6,1 juta ton, atau sekitar 95,76 persen.
Begitu juga dengan produk semen 2018 juga di bawah RKAP yang dipatok pada angka 7,6 juta ton, namun yang terealisasi hanya 7,2 juta ton atau hanya 94,20 persen dari target. Begitu juga dengan Cost of Goods Manufactured (COGM) hanya 408 ribu/ton dari target 495 ribu/ton.
“Sedangkan laba bersih kita jauh diatas target, dengan angka Rp784 miliar dari RKAP hanya Rp598 miliar atau mencapai 130,97 persen,”pungkasnya.(rel)