PADANG— PT Semen Padang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penurunan angka stunting di Sumatera Barat. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan menyalurkan bantuan senilai Rp80,5 juta kepada sembilan ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronik (KEK) di tiga kecamatan sekitar perusahaan: Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis, kepada Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Mardalena Wati Yulia, dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Bangga Kencana dan Quick Win BKKBN di Auditorium Gubernuran Sumbar, Rabu (30/7). Acara ini juga dihadiri Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi, yang mewakili Gubernur Mahyeldi Ansharullah.
Iskandar menjelaskan bahwa bantuan terdiri dari paket nutrisi tambahan dan pembangunan jamban, sebagai bagian dari upaya mendorong pola hidup sehat di lingkungan penerima manfaat. Langkah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 2: Tanpa Kelaparan, serta mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul.
“Masalah stunting tidak cukup ditangani dengan makanan bergizi saja. Sanitasi yang layak juga krusial agar anak tumbuh di lingkungan sehat. Karena itu, kami juga membangun fasilitas jamban,” ujar Iskandar.
Ia menambahkan, program ini turut melibatkan Semen Padang Hospital yang menyediakan layanan medis dan nutrisi tambahan bagi para ibu hamil. “Kami ingin memastikan setiap ibu mendapat pendampingan yang layak demi melahirkan generasi sehat dan berkualitas,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan lanjutan, PT Semen Padang juga memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp500 ribu untuk setiap bayi yang lahir dari ibu penerima manfaat. Bantuan ini diharapkan membantu kebutuhan awal bayi dan memotivasi orang tua dalam pengasuhan anak.
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Mardalena Wati Yulia, mengapresiasi kontribusi aktif PT Semen Padang dalam program percepatan penurunan stunting, khususnya lewat gerakan “Orang Tua Asuh Cegah Stunting” atau OTA Genting.
“PT Semen Padang bukan sekadar mitra, tapi bagian dari solusi. Kami harap langkah ini dapat diikuti perusahaan lain,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa untuk meraih Bonus Demografi 2045, dibutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk dunia usaha. Menurutnya, membangun generasi unggul bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen bangsa.
Program ini merupakan bagian dari pilar strategis TJSL PT Semen Padang dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Komitmen perusahaan dalam penanggulangan stunting telah dimulai sejak 2022 melalui kampanye “Perang Melawan Stunting”, yang mencakup edukasi gizi, pemberian makanan tambahan, pemantauan balita, hingga pembinaan Posyandu.
Program ini juga sejalan dengan program unggulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy, khususnya dalam pilar Sumbar Sehat dan upaya penguatan peran dunia usaha dalam pembangunan daerah. Dukungan sektor swasta seperti yang dilakukan PT Semen Padang menjadi bagian penting dalam pencapaian target pembangunan kesehatan masyarakat, termasuk percepatan penurunan stunting.(*)