PADANG– PT Semen Padang menggelar Pelatihan Teknis Pemasangan Semen Padang Bata Interlock atau SEPABLOCK bagi 25 Tukang yang berasal dari ring 1 PT Semen Padang yang dilaksanakan di Diklat PT Semen Padang pada 19 s.d. 21 Agustus 2024. Pelatihan itu dibuka Staff TJSL PT Semen Padang, Nurwan pada Senin (19/8/2024)
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis di tempat terpisah, menjelaskan, pelatihan tukang untuk pemasangan SEPABLOCK itu merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para tukang di sekitar pabrik dalam pemasangan SEPABLOCK, produk unggulan dan inovatif dari PT Semen Padang.
“SEPABLOCK ini merupakan produk inovasi dari PT Semen Padang, walaupun pembangunan dengan SEPABLOCK lebih simpel namun harus presisi, untuk itu kita adalan pelatihan ini dan diharapkan dapat membekali para peserta dengan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memasang SEPABLOCK dengan sempurna,” kata Iskandar.
Dengan keahlian yang mereka peroleh, lanjutnya, para tukang yang terlatih memiliki peluang besar untuk terlibat dalam berbagai proyek konstruksi. “Kami di PT Semen Padang senantiasa berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar melalui program-program pelatihan seperti ini. Kami berharap masyarakat dapat terus mendukung PT Semen Padang dengan menggunakan produk kami, sehingga kami dapat terus berinovasi dan bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat,” ajaknya.
Salah seorang tukang dari Kelurahan Limau Manis Eriyanto mengucapkan terimakasih kepada PT Semen Padang yang telah menggelar Pelatihan Teknis Pemasangan SEPABLOCK ini. Ia mengaku bersyukur bisa terlibat dalam pelatihan pemasangan SEPABLOCK ini.
“Sebagai seorang tukang saya sering dengar SEPABLOCK dan hanya tahu pembangunannya seperti lego, alhamdulililah hari ini bisa mengikuti pelatihan pemasangannya, semoga dengan pelatihan ini ada peningkatan skill sehingga kami bisa menerima pesanan bagi yang mennggunakan SEPABLOCK, baik dari PT Semen Padang sendiri maupun pihak lain. Terimakasih PT Semen Padang, semoga SEPABLOCK ini makin banyak digunakan dan Semen Padang semakin jaya,” ujarnya
SEPABLOCK merupakan produk inovasi PT Semen Padang di tengah ketatnya persaingan industri semen nasional. Membangun rumah dengan menggunakan SEPABLOCK lebih hemat 10 persen dibandingkan menggunakan material lain. Penghematan tersebut, karena kolom dan balok dinding SEPABLOCK dibangun bersamaan dengan dinding, dan tidak perlu di plester atau pun di aci.
Membangun rumah dengan SEPABLOCK lebih ekonomis dibandingkan bata merah, ditambah lagi durasi pengerjaan rumah menggunakan SEPABLOCK lebih cepat dibandingkan dengan bata biasa, yaitu sekitar 3 minggu.
Kebutuhan SEPABLOCK untuk membangun sebuah rumah, seperti rumah tipe 36 dengan 1 kamar tidur misalnya, kebutuhan SEPABLOCK sekitar 4000 pcs, semen sebanyak 35 zak, dan besi ukuran 10 mm sebanyak 60 batang. Untuk kebutuhan 1 meter dinding, itu menghabiskan SEPABLOCK sebanyak 40 pcs, semen 5 kg, dan besi sepanjang 6 meter.
Menggunakan SEPABLOCK dapat membuat rumah menjadi jauh lebih estetik dan kekinian, sehingga enak dipandang. Selain itu, SEPABLOCK ini juga dapat membuat ruangan di dalam rumah atau bangunan menjadi lebih sejuk. Sebab, produk SEPABLOCK ini memiliki lobang-lobang untuk melepaskan panas yang terisolasi di dalam ruangan.
SEPABLOCK ini disebut ramah gempa, karena pasangan SEPABLOCK ini saling mengikat, sehingga tetap kokoh selama terjadi gempa. Bahkan, dari pengujian siklik atau ujian literal dorong dan tarik di PUPR, dinyatakan bahwa produk SEPABLOCK sudah masuk ke kategori ramah gempa. SEPABLOCK ini juga ramah lingkungan, karena permukaan yang halus dan presisi.
SEPABLOCK yang diproduksi PT Semen Padang telah digunakan di beberapa daerah di Sumbar, seperti Pasaman Barat, di Arosuka, Kabupaten Solok, di Payakumbuh, dan juga di kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Melalui SIG, SEPABLOCK digunakan untuk menghadirkan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tipe 36 di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (*)