Karena sebelumnya menurut informasi dari warga di dua sungai tersebut sering terjadi banjir yang menghantam dan mengikis bagian pinggir sungai. Diharapkan warga, dengan kegiatan revitalisasi sungai yang dilakukan oleh BWS Sumatera V dengan rekanan pelaksana proyek PT RUM-Kelamn (KSO) kedua sungai tersebut bisa diselamatkan dari bahaya banjir dan abrasi yang mengancam.
Kepala BWS Sumater V, Maryadi Utama ST. M.Si, mengatakan, dewasa ini, tekanan terhadap lingkungan perairan Danau Maninjau tidak hanya disebabkan oleh semakin berkembangya budidaya perikanan, namun juga meluasnya pemanfaatan lahan di sekitar sempadan danau untuk permukiman, alih fungsi lahan sawah menjadi kolam ikan dan peruntukan lainnya, pendangkalan dasar danau akibat sedimentasi, lahan kritis, erosi, banjir dan sedimentasi pada daerah tangkap air danau serta penurunan muka air danau.
Beberapa rekomendasi penanganan tersebut, jelasnya, antara lain, penyedotan lumpur danau dengan memperhatikan kondisi ekosistem danau, pengendalian gulma air (Eceng Gondok), penataan sempadan danau, pengendalian limbah sempadan, pembangunan sarana dan prasarana pengendalian sedimen, pembuatan terasering dan perlindungan tebing sungai, penyusunan tata guna air danau dan peningkatan kelembagaan dan peran serta masyarakat.
Terkait revitalisasi di Sungai Ampang dan Kurambik ini, kata pria mudah senyum itu, tujuan atau sasaran Proyek ini adalah mengembalikan Fungsi dan kapasitas Danau Maninjau, mengembangkan potensi Danau Maninjau dalam rangka mengembalikan fungsi dan kapasitas Danau Maninjau, serta untuk mendapatkan perencanaan desain pengembangan Danau Maninjau yang siap untuk diaplikasikan.
Sementara itu, Kepala SNVT Kepala Satker PJSA IAKR, Ali Rahmat, ST, MT, mengatakan, proyek ini berada dibawah PPK Danau Situ dan Embung, Satriawan, ST, MT.
Sementara itu, Kepala Proyek dari PT RUM-Kelman (KSO), Rizat Ali Murphi di lokasi proyek mengatakan, selaku rekanan pelaksana proyek, pihaknya bekerja secara profesional dan mengutamakan kualitas.
Bahkan lanjut dia, perusahaannya sangat peduli dengan linkungan ketika pelaksanaan proyek, dimana sedimen pengerukan sungai diletakan di sisi luar sungai demi menjaga kelesatrian danau.
Terkait item pekerjaan, lanjut Rizal, terdiri dari Pekerjaan Persiapan meliputi, Pengukuran Ulang dan Pembuatan Gambar Purna BangunMobilisasi dan Demobilisasi Alat BeratKisdam dan DewateringPenyelenggaraan K3 dan Keselamatan KonstruksiPengadaan, Penanaman, Pemupukan dan Pagar Tanaman HijauPembuatan dan Pemasangan Nomeklatur.
“Saat ini volume pekerjaan sekitar 80%, kami optimis, jika tidak ada kendala berarti akan tercapai target sesuai waktu pelaksanaan dalam kontrak,” ungkapnya.
Tokoh Masyarakat Nagari Koto Gadang Kecamatan Tanjung Raya yang juga Anggota DPRD Kabupaten Agam, dari Fraksi Gerindra, Alhamdi Arif S.Pd, mengatakan, menyambut baik proyek revitalisasi danau di dua sungai di kampung halamannya.
“Jika proyek ini selesai saya yakin, akan menjadi objek wisata baru. Bahkan, jika ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat termasuk walinagari, kedua sungai tersebut bisa jadi objek wisata yang mendatangkan keuntungan bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya serius.
Di sisi lain, Walinagari Koto Gadang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Yohanes N, mengatakan, sangat terbantu dengan adanya revitalisasi sungai tersebut, karena sebelumnya singai-sungai ini terancam abrasi yang mengkhawatirkan.
Terkait adanya potensi ekowisata, Yohanes mengungkapkan akan mendorong dan memfasilitasi warga dalam mewujudkan hal tersebut. (Edy)