JAKARTA – Komite Medis PSSI membuat sebuah langkah maju, dengan mengirimkan seorang fisioterapis ke Pelatihan Fisioterapis AFC di Qatar, yang dimulai 3 Maret 2018.
Dia adalah Matias Ibo, eks. fisioterapis Semen Pdang FC menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam pelatihan itu. Kepastian diberangkatkannya Matias Ibo, disampaikan oleh Ketua Komite Medis PSSI, Verry Mulyadi, Kamis (15/2). Ditunjuknya mantan fisioterapis Timnas Indonesia itu, dianggap paling pas. Karena pria blasteran Belanda itu memang fisioterapis terdepan di Indonesia saat ini.
“Dunia fisioterapis dalam olahraga, khususnya sepakbola adalah sangat penting. Ilmunya sendiri akan terus berkembang dan penuh dengan inovasi-inovasi, dan terus di-upgrade. Diharapkan nanti akan memberi nilai tambah untuk sepakbola Indonesia, dan Timnas khususnya.”katanya.
Soal penunjukan Matias Ibo, juga setelah berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
“Saya melihat Matias Ibo sangat tepat direkomendasikan, dan saya selaku Ketua Komite Medis, tentunya harus berkoordinasi dengan Waketum dulu.”ujar Exco PSSI asal Sumbar itu, kepada media ini.
Berdasarkan surat dari AFC, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi calon peserta, misalnya kemampuan bahasa Inggris, punya sertifikat fisioterapis, dan yang terpenting aktif di sepakbola.
“Setelah kita menjaring sejumlah nama fisioterapis, baik yang di Timnas atau di klub-klub, maka kita pilih Matias Ibo yang memang sangat memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan AFC untuk pelatihan.”lanjutnya.
Ditambahkan Verry, Ilmu fisioterapis saat ini menjadi sangat penting di sepakbola, bahkan standar sebuah tim menurut FIFA salah satunya harus memliki fisioterapis yang profesional.
“Kita di sepakbola Indonesia hal itu belum merata, belum semua klub punya fisioterapis yang profesional. Bahkan, untuk urusan medis dan fisik ini masih banyak yang merangkap pekerjaan, ada dokter tim yang merangkap sebagai fisioterapis, bahkan jadi messeur tim. Ini kan tidak bagus.”katanya.
“Karena pada dasarnya, fisioterapis itu adalah ilmu yang berdiri sendiri, dengan penekanan pada terapi fisik. Sifatnya adalah suporting bagi ilmu kedokteran olahraga. Kita masih kekurangan tenaga-tenaga fisioterapis di Indonesia.”lanjutnya pria berpostur gempal ini.
Karena itu, Verry mengharapkan langkah awal mengirim Matias Ibo ke pelatihan ini memberi imbas positif ke sepakbola Indonesia, dan Matias bisa berbagi ilmunya.
“Pasti akan banyak ilmu-ilmu ilmu baru yang didapatkan disana, apalagi instrukturnya ad yang langsung dari FIFA dan AFC sendiri. Dan, FIFA sendiri sangat komitmen untuk terus meng-upgrade sisi-sisi yang berkaitan dengan medis sepakbola, seperti fisioterapis dan dokter tim.”tukasnya.(*)