Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun rumah susun (Rusun) yang diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Pekerja, TNI/Polri, mahasiswa dan santri.
Salah satu Rusun yang dibangun tahun 2018 adalah Rusun Pondok Pesantren Darul Arqom di Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.
Rusun terdiri dari 3 lantai dengan tipe kamar barak sebanyak 12 barak. Kapasitas Rusun mampu menampung sebanyak 216 orang dengan biaya pembangunan Rp 6,9 miliar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pembangunan rumah susun pondok pesantren (Ponpes) untuk santri di seluruh Indonesia tetap dilanjutkan. Ketersediaan hunian yang layak untuk santri di Ponpes sangat penting agar mereka bisa fokus dalam menuntut ilmu.
“Rusun (pondok pesantren) untuk santri akan kita tambah setiap tahun,” ujar Presiden Jokowi kepada wartawan usai meninjau Rusun Pondok Pesantren Darul Arqom di Garut, Jawa Barat, Kamis (18/1/2019). Turut hadir dalam acara tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam membangun Rusun, Kementerian PUPR tidak hanya memperhatikan fisik bangunan Rusun saja, akan tetapi kualitas serta desain bangunan agar para santri bisa nyaman saat tinggal di Rusun. “Saya kira kalau kita lihat sekarang desain bangunan (Rusun Ponpes) di luar bagus dan di dalam juga bagus. Saya lihat di sini (Rusun Ponpes Darul Arqom) baik,” kata Presiden Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Rusun ini juga telah dilengkapi dengan listrik, air, prasarana sarana dan utilitas (PSU) dan meubelair seperti tempat tidur bertingkat beserta kasur dan lemari pakaian.
Presiden Jokowi menugaskan Kementerian PUPR untuk membangun 1 unit Rusun lagi pada tahun 2019. Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdulhamid mengatakan siap untuk menindaklanjutinya instruksi Presiden Jokowi tersebut dengan membangun Rusun Ponpes 2 lantai sama seperti ponpes-ponpes di provinsi lainnya.
Khalawi menambahkan “Di Provinsi Jawa Barat selama periode 2015-2018 telah dibangun sebanyak 96 tower Rusun, dimana 36 tower diantaranya dibangun pada tahun 2018 lalu.”
Sementara itu, Hija Hamid Fauzi, santri putra Ponpes Darul Arqom kelas X mengaku sangat puas dengan bangunan Rusun tersebut. “Ketika saya melihat bangunan Rusun ini sudah jadi saya pikir ini seperti Hotel Darul Arqom,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan santri putra lain bernama Nabil dan Jafi. Menurut mereka Rusun yang dibangun Kementerian PUPR jauh lebih baik dibandingkan asrama yang dulu mereka tempati. Mereka berharap teman- teman santri bisa lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan tetap menjaga ketertiban jika nanti Rusun tersebut dihuni.
“Kami siap menjaga dan merawat Rusun ini dengan baik. Terimakasih Pak Presiden dan Kementerian PUPR atas bantuan Rusun ini,” ujarnya bangga.
Santri putri Ponpes Darul Arqom bernama Liesna, Ummuhubby, dan Aisyah, yang kini duduk di kelas X juga merasa senang karena fasilitas dan arsitekturnya baik. Mereka juga berharap Kementerian PUPR selanjutnya dapat membangun Rusun bagi santri putri. (*)