Entikong – Masyarakat yang tinggal di perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat melaksanakan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di lapangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Jumat (17/8/2018).
Sejak diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2016 lalu, PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat telah menjadi ikon dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di perbatasan
Upacara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dipimpin oleh Komandan Kodim 1204 Sanggau Letkol Inf. Herry Purwanto sebagai inspektur upacara. Peserta upacara diikuti para veteran, tokoh masyarakat, para pekerja proyek pembangunan kawasan PLBN Entikong lanjutan, pegawai Bea Cukai dan Imigrasi, TNI, Polri, serta siswa SD hingga SMU setempat.
Upacara dimulai dengan detik-detik proklamasi, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, doa kenegaraan, dan ditutup dengan pengibaran bendera Merah Putih. Usai upacara, acara dimeriahkan dengan peragaan busana adat khas Kalimantan serta pelepasan balon Merah Putih dengan spanduk bertulisan ‘Dirgahayu RI ke-73’.
Kepala Bidang Pengelolaan PLBN Entikong Viktorius Dunand mengatakan, upacara bendera peringatan HUT ke-73 RI pada 17 Agustus 2018 ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di lingkungan Pos Lintas Batas Negara Entikong. “Sebelumnya upacara detik-detik proklamasi selalu digelar di halaman kantor Kecamatan Entikong.” kata Viktorius.
Ia mengatakan, dampak perekonomian PLBN Terpadu Entikong sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik dari sisi ketenagakerjaan selama proses pembangunan, maupun meningkatkan pemasaran hasil produksi pertanian. “Dalam situasi dan kondisi normal, pergerakan pelintas batas mencapai 700 hingga 1.000 orang. Tapi memasuki hari besar keagamaan atau tahun baru, jumlah pelintas batas bisa meningkat hingga lebih dari 100 persen,”ujar Viktorius.
*Pembangunan Pasar Perbatasan Entikong*
Pembangunan PLBN Entikong tahap I telah diselesaikan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR sesuai perintah Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan menjadikan pos lintas batas sebagai beranda depan Indonesia yang membanggakan sebagai sebuah bangsa besar.
Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.
Pembangunan kawasan PLBN Entikong dilanjutkan dimana saat ini tengah diselesaikan pekerjaan Pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN Entikong. Progresnya sudah mencapai 57,04% dan ditargetkan selesai pada Oktober 2019.
Total anggaran untuk pembangunan PLBN Entikong tahap 2 sebesar Rp 421 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Adhi Karya – Hutama Karya (KSO).
Luas kawasan yang dikembangkan 37,068 m2 meliputi zona sub inti yakni gedung karantina kesehatan dan kantor, mess pegawai, masjid, car wash, mobile x-ray. Sementara untuk zona pendukung meliputi pasar tradisional, wisma indonesia, convenience store (toserba), food court, parkir kendaraan, dan plaza Entikong (Ruang Terbuka Hijau).
Untuk pembangunan pasar didesain dengan mengakomodir kearifan budaya lokal dilengkapi landsekap. Pasar perbatasan yang dibangun di PLBN Entikong terdiri dari pasar tradisional seluas 2.729 m2 dan toserba seluas 3.786 m2.
Pasar tradisional memiliki kios sebanyak 52 unit, lapak 48 unit dan pusat makanan. Sementara untuk toserba akan diisi oleh 30 unit kios, 5 unit toko, lengkap dengan fasilitas ATM dan pusat makanan.(*)