Indeks

Peparnas ke XV di “Tanah Legenda”, 22 Atlet Berlaga di 7 Cabor

Atlet disabilitas Sumatera Barat tengah mempersiapkan diri secara intensif guna mengikuti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Ke XV di Provinsi Jawa Barat 15-24 Oktober mendatang.

Pada multi iven terbesar di Tanah Air khusus atlet disabilitas empat tahunan ini, kontingen Sumbar mengikutsertakan 22 orang atlet ke Tanah Legenda tersebut dengan mempertandingkan tujuh cabang olahraga.

Cabor yang diikuti yakni atletik melibatkan empat atlet, cabor bulutangkis satu orang atlet, cabor renang tiga orang atlet, cabor catur tiga orang atlet, cabor boling enam atlet, cabor angkat berat satu atlet, dan cabor tenis meja dua atlet.

Ketua National Paralimpic Committee (NPC) Sumbar Syamsul Bahri kepada Sumbar Post mengatakan persiapan atlet guna mengikuti Peparnas saat ini berjalan cukup lancar.Saat ini seluruh atlet darimasing-masing kecabangan baik itu tuna grahita, tuna netra, dan tuna rungu sedang mengikuti serangkaian tes.

Syamsul merinci untuk tuna grahita menjalani tes IQ di Rumah Sakit Jiwa, tuna netra sedang menjalani tes di Rumah Sakit Mata, serta tuna rungu sedang menjalani tes ke Dokter Ahli Telinga Hidung Tenggorokan (THT).

Namun demikian diungkapkan Syamsul, untuk cabor boling akan masuk karantina pada 7 Oktober mendatang di Mess PT Semen Padang, sementara cabor lainnya saat ini sudah mulai lakukan latihan dengan mengikuti program dari masing-masing pelatih.

Pihaknya sedikit sedih dengan program Dispora Sumbar yang hanya memberikan waktu TC Khusus untuk atlet disabilitas dua hari saja, yakni pada 10-11 Oktober. Semua atlet akan di inapkan di Hotel Bunda Padang, agar atlet lebih fokus dalam mempersiapkan diri.

“Saya sedih Dispora hanya memberikan waktu TC 2 hari saja.Padahal untuk menggapai prestasi, perlu menjalani TC khusus yang lebih lama. Saya sudah tanyakan ke Dispora, katanya dana terbatas untuk TC Peparnas,”ungkapnya.

Akan tetapi NPC Sumbar dijelaskan Syamsul paling tidak bisa meraih prestasi sama seperti Peparnas XIV di Provinsi Riau tahun 2012 lalu.(Ridho)

Exit mobile version