Penyelenggaraan Muskot Pertina Padang Langgar AD/ART

Padang-Musyawarah Pertina Padang yang bakal digelar Minggu 5 Februari 2023, dinilai oleh Himpunan Mantan Petinju Profesional dan Amatir (HMPA) kota Padang melanggar AD /ART,  PP Pertina. Untuk itu agar ditangguhkan kegiatan itu.

“Harusnya Muskot Pertina disosialiasi dulu sebelum kegiatan dimulai. Jadi kami melihat ada maksud terselubung dengan menyelenggarakan secara mendadak. Bahkan tidak sesuai dengan AD/ART PP Pertina,” ujar Soleman Yalmav, ketua sasana Sky Tunggul Hitam, Jum’at (3/2/2023).

Insan tinju kota Padang itu langsung melakukan aksi protes kepada ketua Pengkot Pertina Syarial Kamat, lewat surat yang ditandatangan sejumlah mantan petinju gaek era 70-an. Bunyi surat itu, menpertanyakan surat Pertina Padang nomor 11/Pertina –PDG1/2023 poin kedua tentang penetapan Muskot Pertina Padang 2023.

Kemudian mempertanyakah apakah pernah dilakukan pendataan sasana tiap tahun sejak Syahrial Kamat jadi ketua Pertina Padang. Selama jadi ketua Pertina apakah pernah mengunjungi sasana di lingkungan kota Padang. Bahkan, tidak pernah melakukan musyawarah dan sosialiasi buat menyelenggarakan Muskot secara transfaran.

Sedangkan untuk menyelenggarakan Muskot, pengurus Pertina Padang tidak pernah melakukan rapat kerja atau rapat organsiasi kepada pemilik suara. Sampai saat ini belum ada pembukaan tentang bakal calon yang akan maju.

Selama Pertina dipimpin Syahrial Kamat tidak pernah dilakukan pendatan nama sasana. Anehnya, muncul saja nama delapan sasana yang dinilai aktif. Apalagi, ucapan oknum pengurus Pertina Padang sangat melecehkan pemilik sasana lainnya. Karena dia menyebutkan sasana abal-abal yang tidak pantas seorang pengurus ngomong seperti itu.

Selama Syarial Kamat menjadi ketua Pertina Padang, dimanfaatkan oleh oknum pengurus dalam menggerakkan organisasi. Buktinya adalah terbitnya surat untuk delapan sasana saja, sedangkan sasana yang lain tidak diakui kebaradaanya. Seadangkan, delapan sasana itu tidak pernah menerima SK dari ketua Pertina Padang sebagai tanda terdaftar. Jadi diduga terjadi permainan dari oknum pengurus untuk kepentingan pribadi karena dia  punya calon ketua sendiri.

“Kami selaku anggota HMPA Padang minta kepada ketua Pertina Syahrial Kamat agar meninjau kembali delapan sasana yang disebut oknum tersebut. Selain itu, kami juga minta dilakukan pendatan ulang nama sasana. Agar pada Muskot nanti punya hak suara. Perlu diingat lakukanlah Muskot sesuai AD/ART PP Pertina,” ujar Soleman mantan pelatih tinju PON XX. (almadi)