Padang-KONI Sumbar dipimpin Syaiful Yahum digoyang luar dalam, bermacam laporan negatif disusun rapi. Mereka tak peduli menganggu persiapan kosenterasi atlet. Yang penting ambisi tercapai sebelum menuju PON XX Papua.
Bermodalkan secarik surat odong-odong hasil rapat kerja di Padangpanjang tahun 2020 lalu, dijadikan dasar buat menggulingkan kepengurusan KONI Sumbar yang sah. Padahal, surat hasil rumusan rapat Komisi A ditolak dan sifatnya dibacakan. Karena peserta rapat tidak setuju.
Surat odong-odong itu dibawa kian kemari seakan punya legalitas. Anehnya, surat yang asli hilang tidak tahu rimbanya. Mirip Surat perintah sebelas maret (Supersemar) lenyap tak tahu siapa yang mengambil. “Saya heran juga surat rumusan yang ditandatangani Prof. Eri Berlian tidak ada di Sekretariat KONI Sumbar. Padahal saya sekretaris panitia pada rapat kerja tersebut,” ujar Sekum KONI Sumbar, Irnaldi Samin. Selasa (31/3/2021).
Hilangnya surat asli tersebut tapi muncul surat yang baru, tidak punya tanggal salah pula tahun pelaksanaan dan isinya berbeda dengan yang asli. Lalu, siapa yang menggelapkan surat tersebut?.
“Kita akan telusuri siapa yang menyimpannya, kalau tidak ketemu lapor saja ke polisi karena ada unsur penggelapan, karena ini dokumen resmi KONI Sumbar,” jelas Irnaldi Samin.
Persoalan KONI Sumbar itu jadi perhatian orang pusat. Karena secara tidak langsung sudah mengganggu persiapan atlet menuju PON XX. Disaat provinsi lain fokus menatap Pekan Olahraga Nasional, di Sumbar sibuk mengurusi masalah tidak penting.
“Sebetulnya kita tak ada masalah, program KONI Sumbar tetap berjalan lancar seperti, latihan bersama tiap Sabtu dan cek kesiapan pisik atlet. Jadi yang bikin masalah oknum-oknum di luar pengurus KONI,” jelas Syaiful.
Syaiful menjelaskan, mereka sengaja memancing pengurus KONI seolah-olah ada masalah dalam tubuh kepengurusan. Padahal damai-damai saja buktinya, program berjalan tanpa halangan.” Sekarang kan bisa dilihat kondisi kepengurusan KONI tetap kompak dan menjaga silaturahim,” kata mantan atlet tinju itu.
Jika tidak ada masalah kenapa Waketum II KONI Sumbar, Fajril Ale mundur dan mengatakan tidak sportif?. Menurut Syaiful, ini satu fitnah yang tidak elok. Tujuannya tak lain ingin mengacau, seakan-akan KONI tidak kondusif. “ Ingat pembusukan tidak akan bertahan lama semua orang dapat melihatnya,” ucap Advocat Sumbar itu.
Eman Sanusi selaku Wakil Bidang Organisasi KONI Pusat prihatin melihat kejadian tersebut. Dampaknya tentu mengganggu persiapan atlet.”Saya prihatin dan kasihan melihat atlet yang saat ini kosenterasi melakukan persiapan untuk PON XX. Mau tak mau pasti terganggulah kosenterasinya,” ujar Eman.
Pengamat olahraga nasional, Damsir Adam menilai ini satu strategi ingin menghancurkan olahraga Sumbar di PON XX. Kenapa, mereka sengaja bikin seolah-olah kepengurusan KONI tidak kondusif dan banyak masalah. Kenyataan, persoalan yang timbul dari orang yang anti Syaiful selaku Ketua KONI Sumbar.
“Saya selalu amati bagaimana sepakterjang mereka yang anti Syaiful. Bahkan, mereka telah bergerak setahun lalu ingin menggergaji kepengurusan KONI Sumbar. Anehnya, oknum itu orang dalam pula,” jelas wasit renang nasional itu.
Damsir berharap pengurus KONI Sumbar jangan terpancing dengan permainan oknum tersebut. Sekarang fokus saja dengan program kerja untuk meraih prestasi PON XX Papua. (almadi)