Daerah  

PDB Rendah, Kemenperin RI Dorong Pemprov Sumbar Tingkatkan Investasi

Padang- Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengakui kebutuhan untuk memperkuat sektor manufaktur di Sumatera Barat, mengingat kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut masih tergolong rendah, yaitu sekitar 6 hingga 7 persen menurut data BPS.

Dalam acara kuliah umum di Universitas Andalas pada tanggal 4 September, Staf Khusus Menteri Perindustrian Bidang Hukum dan Pengawasan Kemenperin RI, Febri Hendri Antoni Arief, S.Si, menyoroti dominasi sektor perkebunan dan pertanian, serta menekankan pentingnya memperkuat Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Sumatera Barat.

Mengingat sumber daya alam yang melimpah di Sumatera Barat, terutama dalam sektor perkebunan dan pertanian yang tumbuh pesat, peningkatan IKM yang mampu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi Sumatera Barat.

Arief juga menekankan perlunya merancang rencana strategis manufaktur yang komprehensif guna meningkatkan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDRB Sumatera Barat, dengan target peningkatan hingga 10 persen. Walaupun SDM di daerah ini dianggap berkualitas baik, tantangan utamanya adalah meningkatkan pengolahan komoditas lokal agar mencapai nilai tambah yang lebih tinggi.

Untuk mencapai tujuan ini, investasi dalam industri di Sumatera Barat sangat penting, dan pemerintah daerah harus aktif mencari investor di sektor manufaktur. Peningkatan kualitas SDM juga menjadi fokus, melalui pelatihan bagi IKM yang ada dan penemuan potensi IKM serta komoditas di Sumatera Barat.

Selain upaya tersebut, Kemenperin telah mengalokasikan dana sekitar Rp 195 miliar mulai tahun 2020 hingga 2023 untuk mengembangkan sektor industri di Sumatera Barat. Kementerian ini juga telah menyediakan fasilitas dan pusat pengembangan IKM, seperti sentra rendang, sentra tenun, sentra aksiri, dan lainnya, guna mendukung pertumbuhan industri kecil di Sumatera Barat. Pusat-pusat ini memberikan akses kepada masyarakat Sumatera Barat untuk menggunakan peralatan produksi modern dalam pengembangan IKM mereka.(putra)