PADANG-Pangkalan minyak tanah di Komplek PGRI Belimbing Kuranji Kota Padang di bawah bendera CV Saudara Berjaya (CV SB) menjadi harapan bagi masyarakat kecil dalam membantu ekonomi mereka. Karena, masih banyak mayarakat yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) minyak tanah untuk berusaha, terutama ekonomi mikro kecil.
Khususnya, minyak tanah dimanfaatkan pelaku usaha mikro kecil di sektor kuliner. Karena alasan mereka, jika memanfaatkan gas, matangnya usaha dagangan masakan kurang maksimal. Sebab, dengan gas matangnya terpaksa.
“Tidak itu saja, BBM minyak tanah juga dimanfaatkan nelayan untuk mencairkan dama untuk menambal biduk nelayan,” ungkap Siir (44),Rabu (24/5/2023).
Siir yang merupakan warga Padang Sarai Koto Tangah ini menuturkan, kadang – kadang ada masyarakat yang masih takut memanfaatkan gas dan mereka beli minyak tanah. Ia cukup lama sebagai pengecer minyak tanah ini. Kawasan ecerannya meliputi Padang Sarai dan Lubuk Buaya sekiranya.
Ia mengakui, selain sebagai pengecer minyak tanah ia juga jual beli pasir di sekitar Padang Sarai. Di mana mengecer minyak tanah ini untuk menambah penghasilan keluarganya, di samping jual beli pasir. Melihat kondisi ekonomi kini, hanya satu mata pencarian saja, tak akan sanggup membiayai sekolah anak.
Dulu pernah putus stok mintak minyak tanah lebih kurang satu bulan, sehingga membuat kalang kabut ekonomi keluarganya. “Saya akui dengan keberadaan pangkalan minyak di Belimbing Kuranji ini sangat membantu perekonomian keluarga kami,” ujar Siir.
Dikatakan Siir, sebagai pengecer minyak tanah selama ini ia sanggup melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi. Di pangalam ini ia tidak melihat aktivitas oplossn sama sekali. Hanya murni pangkalan minyak tanah saja.
Ia mengaku, satu drum minyak tanah itu habis diecer lebih kurang dua hingga tiga hari. Sekarang minyak tanah bukan lagi termasuk BBM bersubsidi, sehingga ia merasa aman dan nyaman.
Hal senada juga diungkapkan, Deni Siadik (21) warga Cengkeh Lubeg, yang sehari hari mengecer dengan sepeda motor. Satu drum minyak tanah bisa dihabiskan dua hari atau tiga. “Tapi sejak saya mengecer minyak tanah ini sangat membantu ekonomi keluarga saya, sebagai masyarakat ekonomi kecil,” ucap Siadik.
Kawasan mengecer Siadik meliputi hingga Kampuang Jua, Cengkeh, Pengabiran, Parak Karakah, Banuaran dan sekitarnya. Ia mengakui, sebelumnya pernah pangkalan minyak tanah tidak beroperasi selama satu bulan, terpaksa mencari pekerjaan lain. Akan tetapi, hasilnya tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Tapi setelah pangkalam minyak tanah beroperasi kembali, saya balik lagi jadi pengecer lagi. Karena sangat membantu ekonomi keluarga saya,” ujar tutur Siadik. (Naldi)