Padang — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) secara resmi membuka pertemuan wakaf internasional yang digelar di Kota Padang, Sabtu (15/11/2025). Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya ajang bergengsi ini yang menjadi momentum penting memperkuat peran wakaf sebagai instrumen strategis dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
“Alhamdulillah, kita dapat berkumpul di Kota Padang dalam pertemuan wakaf internasional ini, sebuah momentum penting untuk memperkuat peran wakaf sebagai instrumen pembangunan ekonomi dan sosial. Wakaf bukan hanya amalan ibadah, tetapi juga sumber daya strategis yang dapat membantu mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Sumatera Barat khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Gubernur menegaskan, potensi wakaf di Sumbar sangat besar dan harus dikelola dengan baik agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Pemerintah Provinsi Sumbar siap mendukung dan memfasilitasi berbagai langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi wakaf demi kemaslahatan umat dan bangsa. Kita harus menjadikan wakaf sebagai kekuatan bersama dalam membangun masa depan yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” tambahnya.
Pertemuan yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh para praktisi, akademisi, serta pejabat wakaf dari berbagai negara, antara lain Malaysia, Brunei Darussalam, dan Mesir. Mereka membahas berbagai inovasi dan strategi pengelolaan wakaf yang efektif dan profesional, sehingga wakaf dapat menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Dr. Fatimah Al-Hassan, delegasi dari Malaysia, menyampaikan, “Pertemuan ini sangat penting untuk memperkuat kolaborasi antarnegara dalam pengelolaan wakaf. Kami melihat Sumbar sebagai contoh yang baik dalam mengembangkan wakaf yang berbasis komunitas dan teknologi.”
Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Sumbar, Hendra Saputra, memaparkan sejumlah program unggulan yang tengah dijalankan di daerah ini. Di antaranya adalah digitalisasi wakaf melalui aplikasi Wakaf Sumbar, yang memudahkan masyarakat untuk menyalurkan wakaf secara transparan dan cepat. Program wakaf produktif juga terus didorong, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi umat melalui usaha mikro dan pertanian berkelanjutan.
“Kami optimis dengan dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat, wakaf di Sumbar akan mampu memberikan dampak besar bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi,” ujar Hendra.
Pertemuan wakaf internasional ini juga diharapkan menjadi tonggak kebangkitan wakaf di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat, sebagai modal sosial untuk membangun masa depan yang lebih mandiri dan berdaya.(almadi)












