Padang — Berdasarkan data Balai Guru Penggerak (BGP) Sumatera Barat, Juli 2024, sebanyak 89 pengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dari SD, SMP dan SMA/SMK menunjukan keiikutsertaannya pada program Pengembangan Kompetensi Guru PJOK yang digelar BGP Sumbar dari 8 hingga 16 Juli 2024 mendatang di Padang.
Peserta dari guru PJOK untuk SMA atau SMK diantaranya yakni Yatri Anova, SPd, MPd pengajar PJOK di SMAN 1 Bukit Sundi dan Almayandra Anwar, SPd pengajar di SMKN 1 Lembah Gumanti.
Yatri Anova, Wasit Binaraga berlisesensi A Nasional mengatakan bahwa program yang dia ikuti adalah tindak lanjut Kemendikbudristek terhadap Perpres No 86 Tahun/2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan bertujuan memberikan bekal dalam memfasilitasi pembelajaran PJOK yang berpusat pada peserta didik secara efektif, bermakna, menyenangkan dan refleksif.
“Keikutsertaan saya pada program ini diharapkan mampu memfasilitasi pembelajaran PJOK yang berkualitas dan berpusat pada murid secara bermakna untuk mewujudkan pelajar Indonesia yang secara mandiri berpartisipasi dalam aktivitas jasmani sepanjang hayat,” ujarnya kepada wartawan media ini, Minggu (14/7/2024).
Menurut Yatri Anova, program pengembangan kompetensi berkelanjutan bagi guru pengampu mata pelajaran PJOK melalui pelatihan, pendampingan, dan kegiatan kolektif guru sangat bermanfaat dalam mengembangkan profesi bersama rekan sejawat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik (student outcome) secara terus menerus.
Program PKG PJOK menggunakan prinsip belajar orang dewasa (andragogi) dan konsep inkuiri yang mendorong peserta untuk terus belajar mandiri dan berefleksi terhadap peningkatan kompetensinya. Program ini didesain dengan mekanisme pembelajaran kombinasi (blended learning), belajar secara tatap maya dan tatap muka, serta mandiri selama 3 (tiga) bulan.
“Pembelajaran PJOK yang berkualitas (Quality Physical Education) adalah gerbang awal untuk hidup aktif sepanjang hayatMemenuhi nilai batas minimal kelayakan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,”tutur Yatri Anova, yang juga tercatat sebagai Wasi Cabang Binaraga pada PON 2024 Sumut-Aceh ini.
Selain Yatri Anova, hal yang sama juga diungkapkan Almayandra Anwar, Guru PJOK SMKN 1 Lembah Gumanti. Almayandra mengatakan dari 89 peserta program Pengembangan Kompetensi Guru PJOK secara akademik pendidikan guru PJOK berasal lulusan S1 Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP.
Namun, pengalaman mengajar PJOK masing-masing peserta berbeda-beda. Untuk bisa mengikuti program Pengembangan Kompetensi Guru PJOK minimal pengalaman mengajarnya lima tahun. (mardi)