Jakarta — Nurdin Halid Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PP PELTI) menyebut kompetisi Pro Liga Indonesia Master 2025 yang telah dibukannya di Lapangan Tenis Indoor PGN, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (23/12/2025) mengawali langkah strategis PELTI dalam membangun tenis nasional menuju ekosistem profesional yang berkelanjutan.
Selanjutnya, Nurdin Halid berharap Proliga Indonesia Master 2025 menjadi cikal bakal industri olahraga tenis yang mampu menciptakan pembinaan berkelanjutan, kompetisi berkualitas, sekaligus sumber penghidupan yang layak bagi atlet.
“PELTI berkomitmen membangun tenis sebagai sebuah industri. Bukan hanya mengejar prestasi, tetapi membentuk sistem yang berkelanjutan, dari pembinaan usia dini hingga profesional,” ujar Nurdin Halid.
Ia menjelaskan PELTI telah merancang sistem kompetisi berjenjang dan berkesinambungan, dimulai dari kelompok usia 12, 14, 16, dan 18 tahun, hingga level profesional.
Pro Liga Indonesia Master yang digelar oleh PP PELTI menjadi puncak dari seluruh rangkaian kompetisi tersebut sekaligus tolok ukur kesiapan atlet nasional bersaing di level internasional.
“Pro Liga ini adalah puncak dari seluruh proses kompetisi yang digelar PELTI. Tujuannya jelas, menciptakan pemain-pemain berprestasi yang mampu bersaing di tingkat dunia,” tegasnya.
Ditambahkan Nurdin, kehadiran Pro Liga Indonesia Master diharapkan mampu menumbuhkan motivasi generasi muda untuk menekuni tenis secara serius. Tenis tidak lagi dipandang sekadar hobi atau aktivitas fisik, tetapi telah menjadi profesi yang menjanjikan masa depan ekonomi, sehingga mendorong peran aktif orang tua dalam mendukung anak-anak mereka sejak usia dini.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan berbagai pihak dalam penyelenggaraan liga profesional. PELTI menyadari bahwa olahraga modern memerlukan keterlibatan dunia usaha, BUMN, dan sektor swasta, serta untuk persiapan atlet Asian Games 2026 nanti mengingat besarnya biaya operasional kompetisi profesional yang akan digelar dan disiarkan selama delapan bulan penuh mulai Januari mendatang.
Sementara itu, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, pada kesempatan ini juga PP PELTI turut memberikan apresiasi bonus atlet Sea Games 2025 Thailand yang telah meraih prestasi gemilang sebesar 700 juta.
Ketua Umum PP Pelti Nurdin Halid mengatakan bonus tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi atlet, di luar bonus dari Presiden Republik Indonesia.
“Di samping bonus dari Bapak Presiden sebesar Rp1 miliar untuk satu emas, Pelti juga memberikan bonus. Untuk emas tunggal putra Rp250 juta, tunggal putri Rp250 juta, dan emas ganda putri Rp200 juta. Itu kemampuan Pelti, yang penting kami bisa memberikan apresiasi atas prestasi mereka,” kata Nurdin di Jakarta, Selasa (23/12).
Timnas tenis Indonesia meraih tiga emas dan enam perunggu dalam SEA Games 2025. Medali emas dipersembahkan oleh tim tenis putra dan tim tenis putri di nomor beregu.
Satu medali emas lainnya diraih oleh Aldila Sutjiadi bersama Janice Tjen di nomor ganda putri.
Sementara itu, enam medali perunggu datang dari Janice di nomor tunggal putri, Muhammad Rifqi Fitriadi di nomor tunggal putra, Christopher Rungkat/Rifqi Fitriadi dan Anthony Susanto/Lucky Canda di nomor ganda putra.
Medali perunggu juga dipersembahkan oleh Priska Nugroho/Anjali Junarto di nomor ganda putri, dan Christo/Aldila di nomor ganda campuran.
Atlet tenis putra Indonesia Christopher Rungkat mengatakan bonus yang diterima akan digunakan untuk mendukung kebutuhan karier profesionalnya.
“Bonus akan dipakai untuk olahraga profesional karena kami perlu self-funding. Walaupun Pelti memfasilitasi, kami tetap harus menyisihkan untuk kebutuhan touring,” kata Christo.
Terkait raihan tiga medali emas, Christopher menyebut hasil tersebut belum sepenuhnya memenuhi target awal PELTI yang memasang target lima emas, namun tetap merupakan capaian realistis.
Sebagai perbandingan, timnas tenis Indonesia menyandang predikat juara (Agusmardi)
