Mirkadri Miyar Pesimis Terlaksana Porprov Sumbar 2026

PADANG -Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat 2026 yang direncanakan digelar Juni-Juli mulai terdengar sumbang. Keraguan datang dari Drs. Mirkadri Miyar, tokoh olahraga Sumbar, yang secara terbuka menyatakan pesimis Porprov 2026 bisa terlaksana sesuai jadwal.

Menurut Mirkadri, persoalan utama bukan sekadar teknis, melainkan krisis anggaran yang merata di KONI kabupaten/kota, ditambah kondisi daerah yang masih diliputi duka pascabencana.

“Saya pesimis Porprov 2026 bisa terlaksana. Kita masih dalam suasana berduka, sementara anggaran KONI di daerah sangat minim, bahkan ada yang tidak menganggarkan sama sekali,” ujar Mirkadri, Rabu (31/12/2025).

Tokoh yang membawa Perguruan Karate Shirolte ke Ranah Minang sejak era 1980-an itu menilai pesimismenya sangat beralasan. Mantan anggota DPRD Kota Padang tiga periode tersebut menyebut, tidak semua daerah siap, baik secara finansial maupun kesiapan pembinaan atlet.

“Ada KONI kabupaten/kota yang sama sekali tidak menganggarkan Porprov. Kalau kondisinya seperti ini, wajar kalau saya bilang Porprov 2026 terancam,” tegasnya.

Meski beberapa daerah seperti Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Solok telah menyatakan kesiapan, Mirkadri menilai hal itu belum cukup menjadi jaminan sukses. Pasalnya, Sumbar memiliki lebih dari 10 daerah lain yang belum bersuara.

“Itu baru beberapa daerah. Bagaimana dengan yang lain? Apalagi daerah yang terdampak parah banjir, mereka diam saja. Bukan karena tak mau, tapi karena anggaran memang sulit,” sindirnya.

Ia juga menyoroti persoalan krusial lain, pembiayaan pembinaan atlet sejak Januari 2026. Tanpa anggaran jelas, persiapan dinilai hanya akan menjadi wacana.

“Latihan, try out, pemusatan latihan itu butuh biaya. Kalau memang tak mampu, jangan dipaksakan. Olahraga jangan dijadikan beban di tengah kondisi yang masih berduka,” katanya.

Tak berhenti di situ, Mirkadri turut mengkritik gemuknya kepengurusan KONI Sumbar yang dinilai tidak sebanding dengan jumlah cabang olahraga (cabor).

“Pengurus KONI lebih dari seratus orang, sementara cabornya tidak sebanyak itu. Ini patut dipertanyakan, efektif atau tidak?” ujarnya tajam.

Porprov Sumbar sendiri tercatat telah delapan tahun mati suri, dan harapan kebangkitan olahraga daerah kini kembali diuji. Tanpa keberanian mengambil keputusan realistis, Porprov 2026 dikhawatirkan hanya tinggal janji dan jadwal di atas kertas.(almadi)