Palembang – Indonesia berhasil menambah perolehan medali emas Asian Games 2018 dari cabang olahraga Tenis pada nomor ganda campuran lewat pasangan Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi di Jakabaring Sport City, Palembang, Sabtu (25/8/2018).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin turut menyaksikan final pertandingan tersebut, dan juga melakukan pengalungan medali kepada para atlet.
Pasangan Christopher dan Aldila merebut mengalahkan ganda dari Thailand, Sonchat Ratiwatana/Luksika Kumkhum dengan skor 6-4, 7-5, 10-7. Keberhasilan Christopher dan Aldila mengikuti jejak Yayuk Basuki dan Hary Suharyadi sebagai ganda campuran Indonesia yang merebut emas Asian Games pada tahun 1990.
Usai pertandingan Menteri Basuki selaku Ketua Dewan Pelindung Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) menyampaikan ungkapan kegembiraannya atas capaian luar biasa dari emas pertama pada cabor tenis. “Saya tidak bisa banyak berkata, kecuali luar biasa. Permainannya sejak kemarin saya ikuti saat melawan India, kemudian hari ini menurut saya ini double mix (ganda campuran) yang luar biasa,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menyampaikan apresiasinya kepada Ketua Umum Pengurus Pelti periode 2017-2022 Rildo Ananda Anwar yang juga mantan Inspektur Jenderal Kementerian PUPR atas capaian emas tersebut. Di bawah kepemimpinannya selama satu tahun, Indonesia berhasil kembali memperoleh emas di cabor Tenis.
“Saat ini Pelti dipimpin oleh orang yang benar-benar tahu mengenai tenis. Langkah awalnya dimulai dengan regenerasi pemain yang muda-muda,” ujar Menteri Basuki.
Peestasi Christo dan Aldila tidak hanya menyumbangkan medali emas kesepuluh untuk kontingen Indonesia, tetapi juga mengisi kekosongan prestasi cabor tenis. Medali terakhir tenis Indonesia adalah emas beregu putri dan perak ganda putri di Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan.
Ketua Umum PB Pelti Rildo Ananda Anwar mengatakan, capaian medali emas tersebut terasa spesial untuk cabang olahraga tenis yang tidak diproyeksikan merebut medali emas. “Waktu berangkat kami ditanya, targetnya apa. Kami jawab targetnya medali, dari cabang mix double dan ternyata medalinya yang paling tinggi, emas,” ujar Rildo.
Dikatakan Rildo, torehan medali emas ini merupakan modal awal bagi cabor tenis untuk terus meningkatkan prestasinya di masa mendatang. “Selanjutnya yang penting adalah kaderisasi yang harus kita siapkan. Pemain-pemain U-18 sudah mulai kita latih. Ini capaian luar biasa sejak 28 tahun lalu pada tahun 1990,” ungkapnya.
Tampak hadir mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Palembang Saiful Anwar, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Palembang Suparji dan Kepala Biro Komunkasi Publk Endra S. Atmawidjaja.(*)