PADANG- Yayasan Semen Padang (YSP) dan Semen Padang Hospital (SPH) meresmikan Masjid Asy-syifa yang ada di lingkungan rumah sakit tersebut, Jumat, 12 November 2021.
Hadir dalam kesempatan itu Komisaris Utama PT Semen Padang, Dr. Drs. Mohammad Agus Samsudin, MM, Komisaris PT Semen Padang, Prof. Werry Darta Taifur, Direktur Utama sekaligus Pembina Yayasan Semen Padang, Yosviandri, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri, Ketua Pengurus YSP Iskandar Zulkarnain Lubis, Direktur Utama SPH, dr. Selfi Farisha, karyawan Yayasan Semen Padang dan Semen Padang Hospital, para dokter serta masyarakat sekitar yang ada di lingkungan rumah sakit.
Komisaris Utama PT Semen Padang, Dr. Drs. Muhammad Agus Samsudin mengatakan, Masjid harus berfungsi dan bersinergi dengan rumah sakit.
“Orang yang sakit itu tidak hanya raga tapi juga jiwanya. Nah, saya kira peranan masjid bisa masuk disana, lebih kepada bimbingan rohaninya. Karena yang datang ke rumah sakit itu ada yang penyakitnya berat ada yang ringan. Bagaimana secara rohani di bantu oleh masjid. Saya berharap masjid bisa melakukan bimbingan secara rohani kepada saudara-saudara kita yang sakit. Ini juga sesuai dengan nama masjidnya, Asy-syifa,” jelasnya.
Yang kedua ia berharap harus ada kegiatan tambahan. “Karyawan rumah sakit ini banyak, sehingga beragam kegiatan seperti donasi dan zakat, melalui masjid dapat disalurkan untuk pasien-pasien yang tidak mampu. Jadi nantinya masjid bersinergi dengan rumah sakit. Ketiga Masjid ini harus ramai dengan kegiatan keagamaan,” jelasnya.
Pembina YSP, Yosviandri sangat mengapresiasi kepada Pengurus YSP dan Manajemen SPH yang menginisiasi pembangunan Masjid yang asri dan menyejukkan sudah berdiri.
“Besar harapan kami, masjid ini nantinya sesuai dengan namanya Asy-syifa dapat menjadi tempat penyembuh bagi jamaah yang datang serta mendapat petunjuk dan rahmat dari Allah SWT,” katanya.
Tidak hanya itu, masjid ini juga diharapkan sebagai penyambung silaturahmi, baik insan yayasan, insan SPH, pasien dan keluarga, pasien serta masyarakat. “Semoga dengan adanya Masjid ini, memfasilitasi karyawan, keluarga pasien, pengunjung rumah sakit untuk beribadah lebih nyaman. Terima kasih dan selamat kepada pengawas, pengurus Yayasan Semen Padang, rekan-rekan insan SPH, serta panitia pelaksana, masjid ini berhasil didirikan dan saya berbahagia dapat meresmikannya pada hari ini,” paparnya.
Ketua Pengurus YSP Iskandar Zulkarnain Lubis dalam laporannya mengatakan, pembangunan masjid ini dilaksanakan sebagai fasilitas ibadah yang memfasilitasi keluarga pasien, pengunjung rumah sakit dan karyawan sehingga membuat lebih nyaman untuk beribadah. Sebelumnya ada musala disetiap lantai rumah sakit, namun dengan banyaknya pengunjung maka kapasitas musolla tidak tercover lagi dijam sibuk.
“Masjid ini dibangun dan selesai dalam waktu kurang lebih lima bulan diatas tanah seluas + 300M2 dengan luas bangunan + 260 M2 dengan tinggi bangunan + 7,2 M serta kapasitas jamaah 40– 100 Orang,” katanya saat memberikan sambutan.
Pembangunan masjid ini menelan biaya sebesar +-Rp 2 Milyar yang berasal dari dana YSP serta partisipasi dari donatur, karyawan, dokter untuk kelengkapan sarana dan prasarananya.
Ia mengatakan, nama masjid dipilih Asy-syifa karena mempunyai makna penyembuh sehingga sinkron dengan lokasinya yang berada dalam area rumah sakit.
Alhamdulillah, pembangunan masjid yang diinginkan dan impikan akhirnya telah berdiri. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari kerja keras dan partisipasi dari berbagai pihak baik berupa pikiran tenaga dan materi demi terwujudnya masjid ini.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan berpartisipasi dalam terlaksananya pembangunan masjid ini. Saya mewakili segenap panitia pembangunan Masjid ini mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan kami,” jelasnya.
Sekretaris YSP, Puspha Sari mengatakan, pembangunan Masjid ini merupakan amanah yang disampaikan dalam Anggaran Dasar Yayasan Semen Padang, yakni mendirikan sarana ibadah (pasal 3 ayat 3 huruf a) sekaligus sebagai program tanggung jawab sosial SPH untuk masyarakat.
“Sesuai dengan arti namanya Asy-Syifa, masjid ini semoga menjadi tempat mencari kesembuhan hati dan jiwa. Semua yang beribadah ke masjid ini semoga mendapatkan ketenangan, bisa melepaskan stres dan tekanan serta mampu meningkatkan kesehatan jiwa bagi pasien dan karyawan SPH.”
Selain itu, masjid ini nantinya akan terus mendukung kegiatan SPH dalam melayani pasiennya. Seperti mendoakan pasien rawat inap SPH yang bersedia untuk dikunjungi.
“Dikoordinasi dari masjid, kami berharap dapat membantu mendoakan kesehatan bagi pasien SPH” paparnya.
Dilanjutkan Direktur Utama SPH, dr. Selfi Farisha mengatakan, kegiatan kunjungan kepada pasien rawat inap telah dimulai, dengan dibangunnya masjid ini, pihaknya berharap bisa mendukung kebutuhan pasien dan keluarga pasien, karyawan dan masyarakat sekitar dalam menjalankan ibadah. “Bagi pasien tak hanya butuh obat untuk badan, tapi juga untuk jiwa. Semoga dengan diresmikannya masjid ini bisa jadi penyejuk bagi pasien dan keluarga. Rumah sakit memberi obat fisik, dan masjid memberikan kesehatan kepada jiwa. Selain itu, bagi karyawan SPH, agar masjid menjadi pengingat dalam bekerja sehingga semakin berkah,” jelasnya.
dr. Selfi mengingatkan, dalam beribadah di masjid ini tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Tentunya tidak lupa membawa perlengkapan shalat sendiri saat beribadah. Kita tidak mau nantinya masjid jadi salah satu kluster penyebaran Covid-19,” katanya.
Di kesempatan terpisah, Designer Masjid As-Syifa, Putri Palupi mengatakan, untuk tata ruang, selain ruang dalam masjid, juga terdapat area semi indoor dan outdoor.
“Jadi ada area ibadah tertutup dengan kapasitas maksimal sampai 40 orang, area ibadah semi terbuka yg di teras tiga sisi bisa tambah hingga 60 orang, lalu area terbuka atau pelataran bisa dipakai untuk shalat yang jumlah jamaahnya banyak, misal untuk shalat Ied,” paparnya.
Ia melanjutkan, desain masjid menyesuaikan desain Rumah Sakit SPH yang anti mainstream. material dan warna yang digunakan mirip dengan yang dipakai di SPH.
“Maksudnya kalau kita lihat bangunan SPH itu dari luar tidak terlihat seperti bangunan rumah sakit. Seperti masjid ini juga tidak ada kubah khas masjid pada umumnya. Tapi ciri khas islam tetap terlihat dari ornamen-ornamennya,” terangnya.
Peresmian masjid ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Komisaris Utama PT Semen Padang, Dr. Drs. Mohammad Agus Samsudin, MM, Direktur Utama sekaligus Pembina YSP, Yosviandri yang didampingi oleh Ketua Pengurus YSP Iskandar Zulkarnain Lubis dan Direktur SPH, dr. Selfi Farisha. Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan Salat Jumat perdana di Masjid Asy-syifa dengan khatib Komisaris Utama PT Semen Padang, Dr. Drs. Mohammad Agus Samsudin. Masjid Asy-syifa yang bersih, tentram, asri dan nyaman menjadi sumber keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh insan YSP, SPH, pasien, keluarga dan masyarakat. (almadi)