Makan Sepiring berdua, Efendi Guci Prihatin Lihat Petinju Sumbar di Pra PON NTT

Padang-Atlet tinju Sumbar akhirnya berhasil mendapatkan dua medali perunggu dan meloloskan tiga orang ke PON Aceh-Sumut 2024. Namun, cerita pahit yang diterima oleh wakil ketua Pertina Sumbar, Efendi Guci sungguh memprihatinkan.

Efendi Guci yang membina dua cabang olahraga tinju dan bulutangkis mendapat laporan dari Miftai Rivai, pelatih yang berangkat dengan modal sendiri ke Pra PON NTT.

Miftah menyebutkan, nasib petinju Sumbar di rantau orang boleh dikatakan terlantar karena tidak ada yang mengurus. Bahkan, buat makan saja nasi dipiring dibagi dua. Begitulah kondisi mereka.

Sebetulnya tim tinju Sumbar punya manajer yang ditunjuk oleh Ketua Pertina Togi Tobing. Namun, manajer tersebut tidak tampak batang hidungnya di Pra PON NTT. Dampaknya, atlet teraniaya kerena tidak ada yang memperhatikan. Ketika dihubungi Dodi Damanik yang mendampingi atlet tidak mau mengangkat Hp nya.

Sedangkan, petinju yang lolos ke PON XXI adalah, Lola Wulandari kelas 48 kg, Yursil Ilahi 57 Kg, Rahmat Tobat 60 Kg. Sebelumnya, Pertina Sumbar mengirimkan 13 atletnya ke NTT. Dari 13 petinju tersebut dibiayai sebanyak tujuh orang oleh KONI Sumbar, sedangkan 6 orang lagi dengan biaya sendiri.

Lola Wulandari petinju puteri asal Pasaman berangkat dengan ongkos sendiri. Dia terpaksa menjual cincin emasnya demi berangkat Pra PON di NTT. Tingginya motivasi Lola demi membela nama daerahnya Sumbar patut diapresiasi. Meski dia kurang gizi namun berhasil juga meraih medali perunggu.

Menurut Wakil Ketua Pertina Sumbar, Efendi Guci nasib Lola Wulandari harus jadi perhatian KONI Sumbar. Karena dia begitu berambisi ikut babak kualifikasi PON di NTT.”Hasilnya kita sudah lihat, Lola sukses meraih perunggu dan lolos PON XXI. Kalau dapat pengurus KONI mengganti biaya yang dia keluarkan selama ini,” ujarnya.

Owner Sasana Garuda Sakti Telkom Sumbar, Efendi Guci merasa kasihan dengan petinju wanita tersebut. Demi lolos PON, dia rela menjual cincinya padahal Lola hanya sebagai guru honor di Pasaman.” Jadi kita berharap sekali adanya bantuan dari KONI Sumbar,” tambah rang tuo Guci itu.  (almadi)