Indeks

Komunitas Batak di Sumbar Dukung Epyardi Asda Jadi Gubernur

PADANG—Komunitas orang Batak di Sumatera Barat (Sumbar) mendukung Epyardi Asda menjadi gubernur. Mereka mendukung Epyardi karena menganggap mantan anggota DPR tiga periode itu akan menjadi gubernur untuk semua golongan, termasuk etnis dan agama, di Sumbar.

Mereka bernaung di bawah Dewan Pengurus Wilayah Komite Masyarakat Danau Toba (DPW KMTB) Sumbar. Mereka menyatakan dukungan kepada Epyardi dalam acara seni budaya Batak di gedung Hok Tek Tong, Padang, Senin (18/11/2024).

Ketua DPW KMTB Sumbar, Togi Paruhung Tobing, mengatakan bahwa pihaknya mendukung Epyardi karena Epyardi sering mengatakan bahwa ia akan menjadi gubernur untuk semua golongan di tengah masyarakat. Ia menyebut bahwa masyarakat Batak dan nonmuslim merupakan salah satu bagian masyarakat Sumbar, yang juga membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah.

“Kami yakin Pak Epyardi akan memperhatikan golongan minoritas di Sumbar, seperti masyarakat Batak dan nonmuslim. Perhatian tersebut sudah terlihat dari kehadiran Pak Epyardi pada acara seni budaya yang kami buat. Beliau ikut membantu penyelenggaraan acara itu. Beliau sangat terbuka dan ramah kepada kami,” ujar Togi di Padang, Jumat (22/11/2024).

Dalam acara itu DPW KMTB Sumbar mengalungkan ulos ke pundak Epyardi. Togi menjelaskan bahwa masyarakat Batak mengalungkan ulos tidak kepada orang sembarangan, tetapi kepada orang yang dihormati karena ulos merupakan tanda kehormatan. Ia menerangkan bahwa ulos bermakna ‘sayang’, ‘percaya’, ‘tempat berharap’, ‘tempat mengadu’.

“Besar harapan komunitas masyarakat Batak di Sumbar kepada Pak Epyardi untuk diperhatikan dan diayomi dalam kehidupan sosial bermasyarakat,” kata Togi didampingi Sekretaris DPW KMTB Sumbar, Laut Manurung.

Togi mengatakan bahwa Epyardi berhasil melakukan pendekatan kepada masyarakat Batak, mendapatkan perhatian dari masyarakat Batak, dan diterima sebagai bagian dari masyarakat Batak. Ia menyebut bahwa tidak semua calon kepala daerah maupun kepala daerah yang bisa melakukan pendekatan kepada komunitas Batak.

Togi percaya bahwa Epyardi orang yang toleran dan mampu merangkul semua golongan karena terbiasa bergaul dengan orang dari berbagai golongan yang berbeda selama berada di luar negeri dan Jakarta. Karena itu, pihaknya percaya bahwa Epyardi tidak akan melupakan masyarakat Batak jika menjadi gubernur.

Togi menambahkan bahwa di Sumbar terdapat sekitar seratus ribu orang Batak. Ia akan menyebarluaskan informasi tentang Epyardi kepada orang Batak di Sumbar dan mengajak mereka untuk mendukung Epyardi menjadi gubernur. Ia yakin bahwa seluruh masyarakat di Sumbar mendukung Epyardi karena orang Batak terkenal kompak.

Epyardi berterima kasih atas dukungan masyarakat Batak di Sumbar kepada dirinya. Dalam kata sambutannya, ia menggunakan kata dalam bahasa Batak kepada anggota DPW KMTB Sumbar di gedung Hok Tek Tong Padang, seperti boru, aman, inang, dan lae. Kata sambutan Epyardi itu pun disambut oleh gemuruh tepuk tangan dan teriakan dukungan oleh komunitas masyarakat Batak yang hadir.

“Malam ini malam yang tidak akan saya lupakan karena saya sebagai calon gubernur mendapatkan penghargaan yang luar biasa dari saudara-saudara saya, komunitas Batak di Sumatera Barat,” ucapnya.

Epyardi mengatakan bahwa ia memang muslim, tetapi ia sudah berpengalaman bergaul dengan semua komunitas agama, bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di seluruh dunia. Ia menceritakan bahwa selama sebelas tahun ia berada di luar negeri sebagai kapten kapal pelayaran internasional, rata-rata kawannya beragama Nasrani. Karena itu, ia sudah terbiasa hidup dalam masyarakat yang majemuk.

“Sebagai pengusaha, saya berhubungan dengan semua komunitas. Ketika menjadi anggota DPR tiga periode, saya menjadi anggota DPR untuk seluruh rakyat Indonesia. Kita semua adalah saudara sebangsa dan setanah air. Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, ras, dan agama. Semua pemimpin seharusnya berada di atas semua golongan. Seorang pemimpin harus adil untuk seluruh rakyatnya, Saya kalau ditakdirkan menjadi gubernur, akan menjadi gubernur untuk seluruh masyarakat Sumatera Barat apa pun suku, bahasa, dan agamanya,” tutur Bupati Solok yang sedang cuti pilkada itu disambut dengan gumuruh tepuk tangan. (mardi)

Exit mobile version