Padang-Tuntutan Himpunan Mantan Petinju Amatir (HMPA) Padang agar ditinjau lagi keabsahan delapan sasana, dan ditundanya pelaksanaan Muskot Pertina. Dapat respon positif oleh Syahrial Kamat selaku ketua Pertina demisioner.
“Saya akan kunjungi semua sasana tinju yang belum terdaftar. Sedangkan pelaksanaan Muskot Pertina ditunda hingga bulan Maret 2023,” ujar Syahrial Kamat, (3/2/2003) pada pertemuan dengan insan tinju kota Padang yang tergabung dalam HMPA.
Sebelumnya, Sekum Pertina Padang demisioner, Dodi Damanik telah memutuskan hanya delapan sasana yang diakui. Sedangkan yang lain abal-abal. Ini terungkap pada pertemuan dengan Syahrial Kamat. Pernyataan itu membuat heboh rimba adu jotos di Padang.
Kemudian himpunan pertinjuan itu melayangkan surat ke Pertina, tak berselang lama ditanggapi oleh Syahrial Kamat. “Sebetulnya jumpa pers yang digelar Sekum tersebut cukup menyampaikan persiapan Muskot saja. Bukan masalah tekhnis jumlah sasana,” jelas Kadis Pertanian Padang itu.
Dampak terlalu majunya Sekum tersebut membuat dunia tinju jadi heboh dan menarik perhatian mantan petinju dan pemerhati olahraga. Apalagi ada beberapa sasana tidak diakui sebagai peserta Muskot.” Padahal kami pada Muskot tahun 2018 jadi perserta, entah kenapa sekarang dicoret,” kata Syafrizal dari sasana tinju Sopi, Palinggam.
Kemudian pada pertemuan itu, Willy Soleman membacakan poin-poin tentang prilaku kepengurusan Pertina Padang yang merusak perkembangan olahraga adu jotos. Meski surat tersebut bernada kecaman dan membuka bobroknya pengurus. Namun, Syahrial Kamat dengan senang hati menerimanya.” Ini jadi bahan bagi saya nanti,” katanya.
Ketua Pertina Syahrial Kamat tampak akrab meski dikatakan dalam surat tersebut dia dimanfaatkan oleh oknum pengurus.” Ya, saya tahu. Tapi karena kesibukan pada bidang perkerjaan lain. Tentu Pertina diurus sama sekum. Malahan, saya sering kucingan-kucingan sama Dodi Damanik, saat saya perlu dia tidak punya waktu, begitu pula sebaliknya Dodi,”jelasnya.
Untuk penyelenggaran Muskot tambah Syahrial, tentu tidak bisa buru-buru dan dicari waktu yang tepat.” Sekarang kita rapatkan dulu buat penetapan pantia pelaksana dengan perwakilan sasana yang sudah terdaftar mau pun yang belum,” ucapnya. (almadi)