Daerah  

Kepengurusan PCM Koto Tangah periode 2023-2027 Dikukuhkan

 

PADANG-Pengurus Perayarikatan Cabang Muhammadiyah Koto Tangah gelar Pengajian Terpadu peringatan Milad Muhammadiyah ke – 111 yang diselenggarakan Auditorium Prof.Dr.Ahmad Syafi’i Ma’arif Kampus UM Sumbar, Minggu (26/11!/2023). Kemudian, sekaligus pelantikan pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Tangah periode 2023 – 2027, yang digawangi Syafrizal Tanjung SPdI MSy.

“Kegiatan Pengajian Terpadu peringatan Milad merupakan memperingati sekaligus memeriahkan Milad Muhammadiyah yang ke 111 serta menibgkatkan silaturahmi warga Muhammadiyah teeutama di lingkungan Cabang Koto Tangah,” ungkap Ketua PCM Koto Tangah Syafrizal Tanjung SPdI MSy, kemarin.

Dikatakan Syafrizal, peringatan milad ke-111 sebagai bagian dari sejarah Indonesia, kontribusi organisasi ini terhadap negara dan modernitas islam tidak bisa terlupakan.” Milad Muhammadiyah ke-111 pada tahun 2023 diperingati dengan mengusung tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta”. Tema ini dilatarbelakangi Muhammadiyah terhadap kondisi alam yang semakin rusak,” kata Syaf.

Pimpinan PD Muhammadiyah Kota Padang Maspeg Abbas mengutip, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syammsudin, sebagai seorang pimpinan dituntut toleransi, kepeloporan, islah dan mengakui perbedaan.

Selain itu, Maspeg mangharapkan kepada warga Muhammadiyah di setiap cang di Kota Padang untuk menghelat penhajkanu Takhasus. Bahkan, saran untuk untuk melaksanakan pengajian takhassus ini sudah diminta kepada Ketua PDM Padang M Fikar Dt Rj Magek, namun hingga sekarang belum terealisasi.

“Mudah mudahan pengajian Takhassus ini terealisasi ke depan,” ujar Maspeg.

Pembina PC Muhammadiyah Koto Tangah Ustadz Kijal Atri Tanjung mengharapkan, warga Muhammadiyah harus memiliki karakter Muhammadiyah, terutama kepribadian Muhammadiyah yang tediri dari 10 item.

Kepribadian Muhammadiyah menetapkan pedoman yang dimiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya terutama yang terjalin. “Di antaranya, Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran,” kata Kijal.

Ditambahkan Kijal, ke depan diharapkan Muhammadiyah memperhatikan beberapa hal. Termasuk, memperhatikan kader, di mana kader ini berada di lingkungan Cabang dan ranting.

Kijal mengharapkan pemimpin dengan pengurusnya harus berdekatan, terutama pimpinan harus mendekat ke pengurusannya. “Termasuk pemimpin (kapala daerah) harus mendekat dengan rakyatnya dan jangan pernah menjauh dari rakyat yang dimpinnya. Bahkan, pemimpin degan rakyatnya yang dipimpinnya bagaikan kuku dengan daging,” ucap Kijal.

Artinya, dalam hal ini pemimpin (kepala daerah) jangan hanya dekat dengan rakyatnya ketika melampiaskan syahwat politik, dengan melakukan pencitraan saja. Tapi ketika duduk di tampuk pimpinan sudah mulai menjauh dari rakyat yang dipimpinya.

Hal ini yang tidak boleh, sebagai pemimpin harus sensetif terhadap rakyat yang kita pimpin. Kemudian, jika menjadi pemimpin bukan mayarakat yang menjadi simpatisan partai saja yang didekati. “Tetapi semua rakyat yang kita pimpin, bukan simpatisan partai kita saja, tetapi semua warna yang ada di tengah tengah rakyat yang kita pimpin,” ujar Kijal. (Naldi)