PADANG – Jumat (26/4/2019), waktu menujukkan pukul 10.00 WIB. Di Kantor Pusat PT Semen Padang tiba-tiba terdengar raungan sirine panjang. Karyawan yang beraktivitas di kantor tersebut tampak berlarian keluar gedung.
Ada juga yang berlindung di bawah meja dan kursi. Namun itu tidak lama. “Ayo keluar dari gedung !” teriak salah seorang karyawan yang bertindak sebagai evakuator.
Dengan segera karyawan yang ada berlari menuju titik kumpul di Plaza Kantor Pusat. Mereka berbaris teratur. “Para staf agar menghitung personil. Cek semuanya, apa ada yang masih dalam gedung,” perintah pimpinan unit kerja.
“Lengkap !” jawab salah seorang staf pimpinan.
Meski dilaporkan lengkap, pimpinan unit tadi tetap meminta evakuator mencek kembali ke dalam gedung. “Cek apa masih ada yang tertinggal atau menjadi korban,” perintahnya.
Benar saja. Tidak berapa lama berselang, dua evakuator membopong salah seorang karyawan dari dalam gedung. Karyawan tersebut dilaporkan tertimpa reruntuhan, dan kakinya patah. Ia selanjutnya mendapat pertolongan pertama dari karyawan lainnya.
Setelah kondisi dinyatakan aman, karyawan kembali melanjutkan aktivitas dengan tetap waspada jika terjadi gempa susulan
Peristiwa itu bukan kejadian sebenarnya, melainkan kegiatan simulasi bencana yang digelar perusahaan semen pertama di Indonesia itu, dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HBN) .
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, kegiatan simulasi ini dilaksanakan di seluruh unit kerja yang ada di PT Semen Padang, di anak-anak perusahaan Semen Padang Grup dan Yayasan Igasar PT Semen Padang secara mandiri.
“Nantinya hasil pelaksanaan ini akan dikumpulkan ke Unit Safety Health and Environment (SHE), kemudian dilaporkan bahwa Semen Padang Grup telah melaksanakan kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana,” katanya.
Selain di masing-masing unit kerja yang ada di emplasmen PT Semen Padang, kegiatan ini jga dilaksanakan secara mandiri di Tambang PT Semen Padang dan Packing Plant Teluk Bayur.
“Khusus untuk Packing Plant Teluk Buyur dilaksanakan simulasi terhadap ancaman Tsunami karena berada di zona merah. Untuk simulasi ini dilakukan dengan koordinasi bersama karyawan yang ada di pabrik kantong Bukit putus sebagai tempat evakuasi,” katanya.
Dalam simulasi yang dilaksanakan, kegiatan dikoordinir oleh Unit HSE dengan mengumumkan kepada tim Petugas Kesiapan Tanggap Darurat (PKTD) di PKTD di masing-masing unit kerja.
“Sehingga diharapkan kepada kita semua lebih siap dalam menghadapi bencana. Karena bencana tidak bisa kita kendalikan, kita hanya bisa mengendalikan sikap kita dalam menghadapi bencana,” tuturnya.
Kepala Departemen SDM & Umum PT Semen Padang R Trisandi Hendrawan mengatakan, simulasi bencana pada Hari Kesiapsiagaan Bencana yang dilaksanakan sangat bermanfaat bagi karyawan.
“Kegiatan ini baik karena bermanfaat bagi karyawan. Karyawan yang bekerja di lantai tiga, empat dan lima perusahaan juga tahu bagaimana bersikap saat terjadi gempa. Bagaimana menyelamatkan diri saat gempa terjadi dan bagaimana kesiapan kita dalam menghadapi bencana,” katanya.
Kepala Unit HSE, Musytaqim Nasra mengatakan, simulasi Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2019 di PT Semen Padang di fokuskan pada dua titik, yakni kantor pusat dan Packing Plant Teluk Bayur.
“Packing Plant Teluk Bayur merupakan lokasi zona merah Tsunami. Jadi kita bekerjasama dengan karyawan yang ada di Pabrik Kantong Bukit Putus untuk melakukan evakuasi. Hal ini karen titik evakuasi berada disana. Kemudian untuk Kantor Pusat, kita fokus pada karyawan yang bekerja di lantai tiga dan empat soal bagaimana menyelamatkan diri saat bencana terjadi,” jelasnya.
Untuk karyawan yang berada di lantai tiga dan empat juga bisa menyelamatkan diri dengan berkumpul di shelter sementara untuk berlindung.
“Hal yang perlu dipahami bersama saat bencana terjadi adalah shelter, titik kumpul, shelter sementara dan shelter permanen serta menyiapkan tas siaga bencana seperti yang terlah disosialisasikan sebelumnya,” jelasnya. (*)