Indeks
Sumbar  

Kader PKK dan KB Kes Harus Pro Aktif Sosialisasikan Program KB

Padang — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Sumatera Barat sukses laksanakan dua kegiatan besar pada Jumat (15/9) di Tempat Wisata Telabang Sakti Kabupaten Sijunjung. .

Dua kegiatan besar dimaksud adalah Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan Tahun 2017 dan Jambore Program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga) Tingkat Sumbar 2017.

Gubernur Sumatera Barat Prof Irwan Prayitno pun didaulat membuka kegiatan yang dihadiri oleh ratusan peserta dari 18 kabuoaten kota tersebut. Juga hadir Sekretaris utama BKKBN Nofrijal MA, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, serta Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar Syahrudin.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada BKKBN Sumbar yang tiada henti mensosialisasikan semua program keluarga berencana.

Irwan Prayitno juga melihat bahwa program keluarga berencana dengan tujuan guna menekan laju pertumbuhan penduduk merupakan sebuah kewajiban untuk diterapkan dalam hidup di suasana global pada saat sekarang ini.

Karena apapun yang terjadi diatas dunia ini seperti kekeringan, kemarau panjang, terjadi resesi di tempat lain juga berdampak pada semua umat manusia yang saling berkaitan. Bisa saja semua bencana itu akibat suasana genting karena padatnya jumlah penduduk, tidak berkualitasnya penduduk, serta penduduk yang tidak mau diatur.

“Kita harus berpikir global, tidak hanya memikirkan tempat sekitar saja untuk keselamatan diri masing masing. Semua yang terjadi diatas dunia ini, efeknya dirasakan oleh kita semua,”katanya.

Pemerintah pun dikatakan Irwan tetap berusaha bagimana menyediakan kebutuhan beras dan makanan di rumah penduduk, sembari berpikir panjang untuk membuat program strategis, menyediakan sarana dan prasarana memadai, agar penduduk tidak kekurangan kebutuhan pokok.

Akan tetapi upaya yang dilakukan pemerintah guna terpenuhinya sarana dan prasarana serta tersedianya pangan, hingga saat ini tidak seiring dengan jumlah pertumbuhan penduduk.

Maka dari itu, dirinya meminta supaya Kader PKK dan KB Kes bantu pemerintah untuk pro aktif sosialisasikan keluarga berencana. Datangilah rumah masyarakat agar mereka mengerti akan artinya pengendalian penduduk.

“Mereka bukannya tidak mau, tapi mereka tidak tahu. Insya Allah program akan sukses apabila kita datangi mereka. Maklumlah banyak masyarakat memiliki keterbatasan sarana dan prasarana. Kita lah yang harus jemput bola untuk berikan Ilmu, yakni dengan sosialisasi,”yakin IP.

Kepala BKKBN Perwakilan Sumbar Syahrudin menyadari bahwa keluarga merupakan garda utama dalam membangun bangsa. Jadi kedua kegiatan ini sebagai bentuk koordinasi dan evaluasi untuk penguatan program-program kependudukan kelurga berencana.

BKKBN Perwakilan Sumbar dikatakan Syahrudin sangat menekankan program pengendalian penduduk dan program lain Keluarga Berencana (KB) harus dilaksanakan dengan meningkatkan partisipasi berbagai pihak.

Berdasarkan Road Map Grand Desain Pengendalian Kuantitas Penduduk Sumatera Barat (2010-2035) pada tahun 2015 diprediksi penduduk Sumatera Barat 5.201.633 jiwa dengan Total Fertility Rate (TFR) 2, 8.

Atas kondisi tersebut, sangat diharapkan agar peranan keluarga yang dimotori Tim Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), jadi hal penting menyukseskan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Dirinya berharap Tim PKK diharapkan bisa menjalin sinergitas dengan Petugas Lapangan Keluarga Berencana atau PLKB, Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang mempunyai peran sebagai mitra PLKB dalam pengelolaan program Kependudukan dan KB.

Menurut Syahruddin memang selama ini banyak kegiatan positif dari Tim PKK. Faktanya Tim PKK memberikan kontribusi atas pencapaian target dan sasaran yang telah dicanangkan. Namun masih dibutuhkan kegiatan yang konkrit untuk benar-benar mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Sementara itu, Ketua Tim PKK Sumbar Nevi Zuairina Irwan Prayitno menuturkan, selain sebagai refleksi, kegiatan Jambore, juga ditujukan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pengelolaan dan penggerakan kesertaan masyarakat di lapangan.

Peserta Jambore PLKB/PKB dan Institusi Masyarakat Pedesaan adalah sebanyak 380 orang, berasal dari 19 Kabupaten/Kota. Terdiri dari PKB/PLKB masing – masing Kab/Kota sebanyak 10 orang. Lalu, IMP masing – masing Kab/Kota sebanyak 10 orang.

Pada jambore 14 -16 September ini juga diadakan sejumlah perlombaan yang melibatkan semua peserta. Perlombaan tersebut yakni, Lomba Vokal Group, Lomba Pendataan Keluarga. Lalu lomba PBDKI, Peta Keluarga dan terakhir Lomba Pantun Spontan. (ridho)

Exit mobile version