Sumbar  

Kabupaten Agam Laksanakan Kegiatan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Wilayah Khusus dari BKKBN Sumbar

AGAM- Bupati Kabupaten Agam diwakili Setda, Edi Busri membuka secara langsung kegiatan fasilitasi intensifikasi dan integrasi pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di wilayah khusus  RSUD Lubuk Basung, Agam Sabtu (4/5/2024).
Dalam sambutan yang ia mengatakn, ini merupakan agenda yang sangat penting bagi program bangga kencana di Kabupaten Agam maka dari itu kegiatan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Mewakili kepala daerah saya mengapresiasi perwakilan BKKBN Sumatera Barat menunjuk Kabupaten Agam salah satu daerah yang mendapatkan kesempatan dalam kegiatan fasilitasi intensifikasi dan integrasi  pelayanan keluarga berencana  di wilayah khusus, ” ujarnya.
“Saya menghimbau kapada seluruh perangkat daerah baik Kadis, Camat, Wali nagari penyuluh KB, bidan, ninik mamak cadiak pandai dan tokoh masyarakat untuk bisa bersama-sama mengatasi stunting agar kedepan kita bisa  menuju Indonesia emas pada 2045 mendatang, ” sambungnya.
Dia menambahkan, di tahun 2024 ini Kabupaten Agam bisa menurunkan angka stunting dari 24 persen ke 20 persen kalau dapat tidak ada lagi stunting di Agam.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati dalam laporanya menyampaikan, merujuk pada peraturan presiden nomor 18 tahun 2020 BKKBN diberi mandat untuk berkontribusi secara langsung.
Beberapa wilayah yang termasuk kedalam kategori wilayah khusus yang perlu mendapatkan perhatian dalam penggarapan program KB KR di Sumbar.
“Wilayah khusus tersebut ada 7 yaitu Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Kabupaten Dharmasraya, Kepulauan Melawan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Agam dan Kota Padang, ” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Fatmawati, penyelenggaraan pelayanan KB di wilayah khusus merupakan salah satu upaya BKKBN dalam penurunan angka unmet need, peningkatan kesehatan ber-KB serta pemenuhan hak reproduksi masyarakat di wilayah khusus melalui pendekatan akses pelayanan KB berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Namun di Kabupaten Agam unmet need masih tergolong tinggi, maka kita menyasar kabupaten dan kota yang unmet need tinggi dijadikan wilayah khusus, ” ujarnya.
“Kami berharap fasilitasi intensifikasi dan integrasi berjalan terus jangan sampai berhenti disini, sehingga kita bisa melihat penurunan stunting tercapai, ” sambungnya.
Sementara itu Kepala RSUD Lubuk Basung, dr  M Rico Krisman menyambut baik diikut sertakanya RSUD Lubuk Basung dalam  menyukseskan program pemerintah dalam acara fasilitasi intensifikasi dan integrasi pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di wilayah khusus.
Hadir dalam kesempatan tersebut Dandim Agam, Kapolres Agam yang diwakili, Kepala RSUD Lubuk Basung dan para peserta calon akseptor. (Naldi)