Padang-Kunjungan Ketua KONI, Agus Suardi ke atlet binaraga Sumbar, Iwan Sumbar jadi bahan olok-olok saja. “Disangko ado amplop ruponya baok talua,” itulah sindiran atlet yang dikunjungi punggawa KONI.
Banggakah atlet yang dikunjungi dengan modal telor tersebut.”Kalau sekedar telor sudah ada yang bantu tiap hari. Seandainya ketua KONI bawa amplop minimal isinya Rp 20 juta baru saya bangga tanda ada perhatian. Ini cuma telor sebanyak 48 butir,” ujar legenda Binaraga Sumbar ketawa terbahak-bahak, Rabu (9/6/2021).
Prestasi Iwan Samurai jangan ditanya lagi, dia dua kali PON mempersembahkan medali emas buat Sumbar. Tapi apa yang dia dapat selama membela daerahnya, jadi ASN honor sudah kena PHK.”Saya sekarang lebih fokus ke usaha saja. Keluarga perlu biaya hidup yang harus dipenuhi,” ujarnya.
Lalu bagaimana persiapan menuju PON XX Papua, menurutnya dengan waktu tiga bulan mustahil meraih prestasi terbaik. Jangan medali emas, medali perunggu saja sulit mendapatkanya.”Semua atlet tidak jauh beda dengan perasaan saya. Waktu tinggal tiga bulan sedangkan persiapan belum ada sama sekali,” ucapnya.
Bahkan, Iwan secara jujur mengungkapkan dia latihan hanya sekedar buat olahraga saja lagi. Sejak hak atlet dibayar satu bulan itu pun diberi separo, langsung hilang motivasi latihan.” Ini bukan saya saja, boleh tanya pada semua atlet. Perasaanya tidak jauh beda dengan saya,” ujar peraih peringkat enam dunia binaraga tersebut.
Mantan peraih emas Sea Games tersebut melihat motivasi atlet Sumbar ikut PON Papua hanya sekedar pergi saja lagi. Penyebabnya, tak lain tidak adanya perhatian pengurus KONI menyangkut hak atlet.”Semua atlet sudah tahu, Ketua KONI sebelumnya sudah men SK kan hak atlet sejak bulan Januari 2021. Tapi kok dibayar sebulan itupun tidak penuh,” jelasnya.
Disinggung adanya bantuan telor, Iwan Samurai tertawa ngakak. Apakah cukup dengan telor atlet memuji Ketua KONI.”Kalau dikasih tentu kita terima dan hargai, bukan langsung memuji pula. Atlet memuji jika haknya dibayar penuh oleh Ketua KONI. Buat apa jadi ketua tapi tidak mampu memenuhi hak atlet. Namanya ketua kan bisa meminjam untuk kebutuhan atlet,” sebutnya.
Iwan Samurai juga heran Ketua KONI datang lalu berikan telor tapi tidak ada bicarakan bulanan atlet. Apakah cukup telor sebagai tanda perhatian dengan atlet? (almadi)