Tampaknya gairah yang ada dalam tubuh organisasi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumatera Barat sedang meningkat pesat, pasca dilakukan reshufle kepengurusan oleh Ketua Pengprov Irwan Afriadi beberapa bulan lalu.
Tak percuma sang ketua umum memasukkan wajah baru dalam kepengurusan organisasi penggiat otomotif ini. Pasalnya seluruh pengurus baru memang betul-betul memperlihatkan kinerja optimal
Tak kurang dari tiga bulan, semua program yang direncanakan dapat dijalankan dengan baik, tanpa ada kendala. Berbeda sekali dengan kepengurusan sebelumnya, yang seolah-olah kepengurusan telah mati suri, tanpa ada progres optimal.
Saking semangatnya seluruh pengurus saat ini dalam menjalankan roda organisasi, hampir setiap minggu pengurus menggelar rapat, guna membahas program yang akan dijalankan, maupun evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Beberapa program yang sudah dijalankan ialah iven Kejurda balap motor Gubernur Cup Prix yang dilaksanakan sebanyak tiga seri, seminar nasional dan ujian lisensi pimpinan lomba serta juri, Kejurda Grasstrack, event yang dilaksanakan oleh klub di bawah naungan IMI Sumbar.
Sementara agenda lainnya yang tengah dijalankan pengurus adalah, persiapan Porprov, persiapan Rakornas, Kejurnas Motorprox, serta tak kalah pentingnya Musprov IMI Sumbar yang akan dilaksanakan medio Oktober mendatang.
“Kepengurusan IMI Sumbar saat ini memang benar-benar serius dalam mengelola organisasi. Tak ada one man show dalam organisasi, semua berjalan sesuai fungsinya masing-masing,” Kata Ketua Harian IMI Sumbar Indra Junaidi.
Kendati baru di dalam kepengurusan IMI Sumbar, Indra Junaidi memandang kepengurusan saat ini sangat harmonis. Aroma kekeluargaan dan rasa memiliki organisasi ini sangat kental terasa.
Sehingga dikatakan Indra Junaidi, untuk mengambil sebuah keputusan dalam organisasi, Ketua Pengprov memang meminta masukan dari pengurus lainnya terlebih dahulu, sehingga semua pendapat terakomodir dengan baik.
Artinya ia menilai tidak ada jurang pemisah diantara sesama pengurus, tidak ada yang merasa pengurus senior atau junior. Karena pengurus saat ini selalu mengemukakan musyawarah mufakat
“Ego kita samakan, masalah kita cairkan bersama, organisasi kita jalankan, tidak ada masalah yang tidak ada solusinya. Karena kami semua menganggap organisasi ini merupakan sebuah hobi, bukan untuk kepentingan,” jelasnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Sekretaris IMI Sumbar Desyontori, suasana berbeda sangat ia rasakan ketika berhadapan dengan pengurus saat ini.
Ia pun juga tak heran kepengurusan saat ini kendati masih seumur jagung, sukses melaksanakan semua program yang sudah direncanakan. Karena pada prinsipnya semua bekerja dengan baik, serta paling panting tak lupa untuk bahagia.
Pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan semua program kepengurusan IMI Sumbar dibawah pimpinan Irwan Afriadi, kendati kepengurusan ini periodenya begitu singkat.
“Meskipun kepengurusan ini singkat, namun memiliki pekerjaan yang sangat banyak dan padat. Alhamdulillah semua kegiatan berjalan dengan lancar tanpa ada kendala,” ulasnya dengan nada yakin.
Ketua Pengprov IMI Sumbar Irwan Afriadi sangat lega dengan sinergitas diantara pengurus IMI Sumbar. Sehingga harmonisasi dalam kepengurusan bukan lagi sebuah keniscayaan, melainkan sebuah kenikmatan tersendiri dalam menjalankannya.
Irwan memandang masalah reshufle bukanlah sebuah hal baru dalam organisasi. “Wajar saja terjadi reshufle dalam satu kepengurusan, mengingat organisasi berbasis kinerja. Jika kinerja kurang optimal, tentu perlu penyegaran,” ujarnya.
Namun di balik itu semua, kunci kesuksesan bagaimana menjalankan organisasi dengan harmonis, dijelaskan Irwan, adalah bagaimana sesama pengurus saling menghargai, saling mengerti, dibalut dengan rasa memiliki organisasi
“Kita semua sama di IMI Sumbar, tidak ada perbedaan. Yang penting bagi kita adalah bekerja untuk menjalankan roda organisasi sesuai jalurnya. Dari situlah muncul rasa kekeluargaan diantara sesama pengurus,” ungkapnya
Ia berharap kepengurusan IMI Sumbar ke depan lebih harmonis lagi dibandingkan kepengurusan saat ini. Karena kinerja organisasi akan optimal, apabila kepengurusan saling menjaga harmonisasi satu sama lain. (Ridho)