Inspirasi Jalan Layang Kota Padang Epyardi-Ekos untuk Shelter Tsunami

Padang — Pakar Geologi dan praktisi kebencanaan Sumatera Barat (Sumbar), Ade Edward mengaku terkesan dengan gagasan yang disampaikan oleh salah satu Pasangan Calon Gubernur Sumbar 2024-2029, Epyardi Asda-Ekos Albar.

“Begitu saya membaca gagasan jalan layang di Kota Padang oleh Paslon Gubernur dan Wagub Epyardi-Ekos, saya jadi ingat soal tsunami, jadi kalau jalan layang itu direalisasikan khususnya jalan layang di kawasan Air Tawar bisa juga berfungsi untuk shelter tsunami” kata Ade Edward di Padang, Sabtu (5/10/2024).

Pria, 60-an ini menyatakan pernyataan Epyardi Asda, Paslon Cagub dan Cawagub Sumbar 2024-2029 tentang akses jalan Kota Padang yang tak berkembang karena roadmap infrastruktur Kota Padang tidak menjadi rujukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Padang, sehingga pada situasi tertentu kemacetan sering terjadi, sesuai dengan kepraktisianya di Bidang Kebencanaan, jalan layang itu teralisasi bisa menjadi multifungsi untuk Kota Padang, terutama lintasan dari Tugu sampai ke Jalan Khatib Sulaiman langsung akan berfungsi sebagai shelter tsunami.

Ia menjelaskan dengan teralisasinya jalan layang dari lintasan duku, Air Tawar hingga Khatib Sulaiman, secara otomotis menghadapi resiko bencana gempa dan tsunami menjadi turun, karena masyarakat sepanjang jalan itu mempunyai akses untuk lari ketempat evakuasi yaitu ke jalan layang tersebut.

Secara teknis mantan Kepala Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Ka. PUSDALOPS PB)-BPBD Sumbar mengungkapkan pembangunan jalan layang dikawasan Air Tawar hingga Khatib Sulaiman ada tangga-tangga ke atas untuk darurat ketika terjadi gempa yang berpotensi tsunami.

“Sehingga jalan layang itu berfungsi juga untuk shelter tsunami, misalnya masyarakat sekitar perumahan singgalang tak usah lari ke bypas, cukup lari ke jalan layang, jadi persoalan mitigasi bencana di kawasan jalan Air Tawar sampai ke Duku itu dengan adanya jalan layang sudah ada solusinya, karena jalan layang itu juga sebagai shelter tsunami,” ungkapnya.

Ia menambahkan selain ada masjid-masjid, ada kantor-kantor di Jalan Khatib Sulaiman dan ada jalan layang sampai ke Duku, sehingga masyarakat yang tinggal diperumahan-perumahan sekitar Air Tawar, Kecamatan Padang Utara dan Koto Tangah bisa hidup lebih tenang, resiko bencana turun otomatis peluang usaha meningkat.

“Saya memahami gagasan yang disampaikan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur, Epiyardi Asda-Ekos Almar, solusi yang sangat cerdas,” pungkasnya (mardi)