Indeks
Daerah  

Hj. Nelvi Zuairina Anggota DPR RI Sosialisasikan 4 Pilar MPR RI

Pasaman-Anggota DPR RI Ibu Hj Nevi Zuairina yang berasal dari wilayah pemilihan Sumbar 2 hadir bersama Mahasiswa STAI Lubuk Sikaping dan dari Institut Ilmu Sosial dan Informatika Khatulistiwa Pasaman. Kehadiran Ibu Nevi Hj. Nevi Zuairina ini Ke Aula Sari Rasa Lubuk Sikaping adalah dalam rangka mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI .

Ibu Hj Nevi Zuairina yang juga istri dari mantan Gubernur Sumatera Barat Bapak Profesor Dr Iwan Prayitno yang pada periode ini menjabat sebagai Anggota DPR RI Periode 2019 – 2024 duduk sebagai Anggota Komisi VI yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Kehadiran Ibu Hj Nevi Zuairina dihadapan ratusan Mahasiswa Pasaman ini adalah dalam rangka menyampaikan Empat Pilar MPR RI yakni 1. Pancasila sebagai Dasar Ideologo Negara, 2. UU Negara tahun 1945 serta Ketapan MPR sebagai Konstitusi Negara, 3. NKRI sebagai bentuk Negara dan 4. Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini diawali dengan sambutan tokoh masyarakat Lubuk Sikaping yang juga Wakil Ketua DPRD Pasaman dari Partai PKS Dani Ismaya Sp. Dalam sambutannya Dani Ismaya menyampaikan bahwa generasi muda harus kreatif tidak boleh Baper dan harus memiliki meanset bagaimana merobah aktifitas yang dijalani menjadi lebih baik. Dalam kesempatan twrsebut Dani Ismaya juga menitipkan pesan untuk generasi muda pasaman pergunakan lah waktu yang ada untuk sebuah nilai yang baik dalam kehidupan yang dijalani.

Sementara itu Ibu Hj Nevi Zuairina yang didampingi Dani Ismaya Sp dan Dr. Erwan S.Hi MA yang secara  simpel menyampaikan bahwa Empat Pilar MPR RI ini adalah Pancasila adalah pemersatu bangsa dalam bentuk pandangan dan Ideologi Negara kemudian UU Tahun 1945 sebagai roh dalam me jalankan Negara lalu NKRI sebagai sebuah harga mati yang harus dibela dan dipertahankan sebagai sebuah negara yang merdeka, bersaulat dan bersatu

Indonesia yang memiliki Keragaman Suku.Budaya dan Bahasa yang dipersatukan dalam sebuah Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun dibedakakan oleh keragaman tersebut namun adalah satu kesatuan sehingga setiap suku akan mengetahui Budaya dan Bahasa suku lain. Keberagaman ini menjadikan Indonesia bangsa yang besar.

Budaya dari luar tidak boleh merobah budaya kita yang sudah turun temurun berabad abad lamanya. Selain itu Indonesia kita jaga dan kita bela harus terpatri didalam dada kita rakyat indonesia. Oleh karena itu Nasionalusme dan NKRI Itu adalah harga mati. Menjaga dan membela negara bukan lah dengan sekadar berkata kata tapi bagaimana kemerdekaan yang sudah dimiliki ini diisi dengan hal hal yang positif dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. (AMRI / INDAH)

 

 

Exit mobile version