Hendy Luthan : Pengurus KONI Sumbar Level Porprov

Padang-Kegagalan kontingen Sumbar meraih target PON XX Papua, janganlah diplintir dan mencari pembenaran. Sudah jelas gagal masuk 10 besar disalahkan pula Covid-19 dan turunnya prestasi daerah lain.

“Apa hubunganya dengan provinsi lain yang gagal capai target. Harusnya begitu mereka menurun kita naik. Kalau adanya covid-19 emangya daerah lain tidak kena dampak juga,” jelas Hendy Luthan menanggapi kegagalan KONI Sumbar mencapai target. Rabu (21/10/21).

Beginilah kata Hendy Luthan, jika pengurus KONI selevel Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Sekjen cabor Kabadi Sumbar itu menilai, karena mereka tidak mampu membuktikan prestasi dicarilah opini pembenaran agar masyarakat mengamininya.”Dipikirnya masyarakat bodoh dengan opini yang mereka bikin,” ujarnya.

Kemudian dengan tegas Hendy membantah, adanya tudingan kegagalan tersebut karena kegaduhan yang dibikin oknum tertentu.” Saya masih ingat peristiwa menjelang PON XIX Jabar. Begitu Syaiful dilantik sebagai Plt KONI berapa banyak kritikan dan hujatan ketika dia pegang olahraga Sumbar. Tapi dia fokus sedangkan kritikan sebagai suplemen untuk membangkitkan motivasi atlet. Jadi tidak ada alasan yang dibuat-buat,” ucap pengurus KONI Sumbar yang menyatakan mundur jadi anak buah Abien..

Menurut mantan pelatih pisik PSP Padang itu, pengurus KONI berupaya mencari pembenaran agar gubernur terpedaya, karena alasan yang tak masuk akal tersebut. “Kalau evaluasi oke-oke saja dan wajib hukumnya. Tapi mengatakan daerah lain menurun kita ikut pula menurun, nilai sajalah sendiri tanda bagaimana pengurus KONI sekarang,” sebutnya.

Sebenarnya target 16 emas tidak lah berat, ketika Syaiful menjabat ketua KONI programnya jelas dan terukur. Bahkan, target yang ril adalah 20 medali emas.” Kami tim pelatprov punya data untuk mencapai antara 16 sampai 20 medali emas. Jadi bukan halusinasi semua terencana dengan baik,” katanya.

Hendy Luthan minta agar DPRD Sumbar memanggil pengurus KONI untuk mempertanggungjawabkan kegagalan target PON XX Papua. Dia berharap anggota dewan bersikap adil juga. Ketika Syaiful menjabat Ketua KONI dia selalu dipanggil minta pertanggungjawabkan hasil PON dan Porwil. “Hendaknya Agus Suardi dipanggil pula seperti mantan ketua sebelumnya,” sarannya. (almadi)