Padang — Momentum Hari Pahlawan 10 November di halaman Gubernuran Sumatera Barat, Senin pagi, menjadi ruang refleksi sekaligus evaluasi bagi pembangunan olahraga daerah. Usai upacara, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah berbincang singkat dengan Wakil Ketua Umum VI KONI Sumbar, Revdi Iwan Syahputra, yang juga Pemimpin Redaksi Harian Rakyat Sumbar, mengenai masa depan olahraga Sumbar dan arah pembinaan menuju Porprov 2026.
Dalam percakapan tersebut, Mahyeldi menekankan bahwa nilai kepahlawanan memiliki relevansi langsung dengan dunia olahraga—mulai dari disiplin, pengorbanan, hingga dedikasi tanpa pamrih.
“Pahlawan adalah orang yang tidak berhenti berjuang, meski banyak hambatan. Etos itu yang harus kita hadirkan dalam pembinaan olahraga Sumatera Barat. Atlet, pelatih, dan pengurus harus memaknai perjuangan itu dalam setiap langkahnya,” ujar Mahyeldi.
Menurutnya, kondisi pembinaan olahraga Sumbar membutuhkan konsolidasi lebih kuat, terutama dalam mempersiapkan Porprov 2026. Ajang dua tahunan ini, kata Mahyeldi, bukan sekadar kompetisi daerah, tetapi tempat lahirnya “pahlawan-pahlawan olahraga” yang kelak mengharumkan nama Sumatera Barat.
“Porprov 2026 harus kita jadikan momentum lahirnya talenta emas. Karena itu, semua elemen di KONI—pengurus cabor, KONI kabupaten/kota, hingga para pembina—harus satu gerak. Semangat kepahlawanan itu harus diterjemahkan dalam kerja nyata, bukan seremoni,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahyeldi juga mengapresiasi Revdi Iwan Syahputra yang dinilai memiliki peran strategis dalam memperkuat komunikasi publik olahraga Sumbar. Sebagai Waketum VI KONI Sumbar sekaligus Pemred Rakyat Sumbar, Revdi dianggap mampu memperkuat arus informasi, membangun opini positif, serta menghubungkan kebutuhan pembinaan di daerah.
“Komunikasi yang kuat adalah unsur penting dalam tata kelola olahraga. Kita butuh figur-figur yang bisa merangkul, menyatukan, serta memastikan publik mendapatkan informasi yang objektif dan konstruktif. Itu juga bentuk kepahlawanan masa kini,” kata Mahyeldi.
Gubernur menutup dengan seruan agar seluruh insan olahraga di Sumatera Barat menjadikan Hari Pahlawan sebagai titik balik untuk menanamkan integritas, sportivitas, serta komitmen dalam membesarkan nama daerah.
“Perjuangan pahlawan adalah warisan moral. Kalau di masa lalu mereka berjuang dengan senjata, hari ini kita berjuang dengan prestasi dan dedikasi. Sumbar harus bangkit, dan olahraga menjadi salah satu jalannya,” ujar Mahyeldi.
Dengan dorongan tersebut, Sumatera Barat diharapkan memasuki fase penguatan olahraga menuju Porprov 2026 yang lebih matang, profesional, dan sarat dengan semangat kepahlawanan.(*)












