PADANG-Guru Besar UNP, Prof Ganefri, menyatakan tak jadi maju di Pilkada gubernur Sumbar. Padahal, spanduk dan posternya sudah bertebaran sepanjang jalan utama kota Padang. Apakah dia ketakutan. Kenapa Rektor terbaik Indonesia itu tiba-tiba mundur sebelum maju?
Rupanya yang jadi masalah akibat klarifikasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Jumat (31/5/2024) minggu lalu. Kemudian pada Sabtu (1/6) dihadapan wartawan Prof Ganefri menyatakan mundur dari bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat (Sumbar) 2024.
Ia membeberkan alasannya untuk tidak lagi ikut ‘cawe-cawe’ dalam kontestasi Pilgub 2024.Pertama, katanya, ia akan fokus membantu UNP dalam mengambangkan diri setelah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).
“Tugas PTN BH saat ini cukup berat, apalagi saat ini UNP sedang berupaya optimal menjadi World Class University (WCU) di Indonesia. Saya tidak mungkin meninggalkan begitu saja Rektor UNP yang baru dalam mengemban amanah besar menjalankan PTN BH ini,” katanya, Sabtu (1/6) siang.
Selain itu, katanya, jika maju sebagai Calon Gubernur Sumbar, maka dirinya harus mundur dari Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga tidak bisa lagi ikut campur optimal membantu kemajuan UNP ke depan.
Alasan kedua, katanya, dirinya ingin membantu kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya di Sumbar, mengingat dirinya juga berstatus guru besar atau profesor
“Saya masih berkeinginan menjadikan Sumbar sebagai provinsi destinasi pendidikan di Indonesia,” katanya. Iamengatakan, salah satu yang akan ia lakukan adalah mendorong Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumbar untuk meningkatkan kualitas agar tumbuh dan berkembang.
“Semua PTN dan PTS harus tumbuh dan berkembang sesuai keciriannya dengan meningkatkan kualitas dan itu yang akan saya bantu. Apalagi saat ini. Saya juga membantu pengembangan Universitas Bung Hatta (UBH) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumbar,” katanya.
Jika Sumbar menjadi destinasi pendidikan di Indonesia, Ganefri yakin akan berimbas pada kenaikan pendapatan daerah dan Indonesia.
“Itu dibuktikan oleh salah satu negara tetangga Indonesia, yakni Australia yang menjadikan negaranya sebagai salah satu negara destinasi pendidikan dan ini menjadi salah satu sumber pendapatan negaranya yang terbesar,” tuturnya
Seperti diberitakan sebelumnya, KASN telah bersurat untuk melakukan klarifikasi dan koordinasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbutristek) RI, diantaranya melalui surat KASN nomor 260/NK.01.00/05/2024 tertanggal 22 Mei 2024.
Hal itu terkait tentang dugaan pelanggaran netralitas ASN yang dilakukan oleh Rektor Prof Ganefri, yang bakal maju sebagai Gubernur Sumbar 2024-2029, yang dilaporkan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Nomor 40/PP.00.01/K.SB/05/2024 perihal Penerusan Dugaan Pelanggaran PerundangUndangan Lainnya tanggal 17 Mei 2024 kepada KASN.
Sementara itu, menurut Febby Dt Bangso , Ketua DPD Hanura Sumatera Barat mengkritik keinginan Ganefri maju pada Pilkada Sumbar karena tidak memberikan contoh dan etika politik yang baik. (*/mardi)